Mohon tunggu...
Yudi Hamdan Dardiri
Yudi Hamdan Dardiri Mohon Tunggu... Guru - Matematika

SMPN 2 Talaga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

16 Juli 2021   22:53 Diperbarui: 16 Juli 2021   23:05 8408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai contoh pembelajaran yang memperhatikan minat. Dari hasil pemetaan kebutuhan belajar peserta didik berdasarkan minat di kelas 7A terdapat tiga kesukaan pelajaran yang paling mereka minati yaitu olah raga, prakarya dan sains. Ketika seorang akan mengajarkan materi menghitung keliling dan luas bangun persegi panjang maka pendidik akan meminta produk yang berbeda yang diseuaikan dengan minat mereka yaitu

  • Peserta didik yang memiliki minat terhadap Olah Raga guru akan meminta mereka Menghitung luas dan keliling lapangan voli yang ada di sekolah dengan langsung berada di lapangan Bolla volley dengan menggunakan meteran.
  • Peserta didik yang memiliki minat terhadap Prakarya maka guru akan meminta mereka untuk Menghitung keliling dan luas benda-benda kerajinan anak-anak/hasil kreasi teman yang berbentuk persegi panjang dan berada di kelas seperti Taplak meja,
  • Peserta didik yang memiliki minat terhadap Sains maka guru akan meminta mereka untuk Menghitung kelling dan luas bangun yang berada di kelas yang berbentuk persegi panjang.

2. Kesiapan belajar peserta didik

Kesiapan menjadi hal yang krusial dalam pembelajaran berdiferensiasi. Kesiapan belajar menjadi dasar yang kuat bagi guru untuk membuat sebuah perencanaan level materi apa yang cocok bagi mereka, tindakan yang bagiamana yang akan dilakukan dan assement seperti apa yang akan diberikan. Kesiapan ini membantu guru untuk mengkreasi keterampilan seperti apa yang disesuaikan dengan level mereka. Cara yang dilakukan guru untuk mengetahui tingkat kesiapan mereka bisa dengan bertanya atau memberikan test awal terkait materi yang akan disampaikan.

Contoh pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan belajar peserta didik berdasarkan kesiapan belajar adalah seorang guru akan mengajarkan matematika konsep Menyajikan data dan menghitung rata-rata hitung/mean. Guru menemukan tiga peta kesiapan belajar peserta didik sebagai berikut:

  • Kelompok kesatu, Peserta didik yang Telah Memahami cara menyajikan data dengan berbagai penyajian dan memahami konsep menghitung rata-rata (mean).
  • Kelompok kedua, Peserta didik yang hanya bisa sebagian cara menyajikan data dan belum begitu mamahami konsep perkalian dalam menghitung mean.
  • Kelompok ketiga, peserta didik yang Belum mampu menyajikan data dan belum bisa mengkalikan serta membagi.

Salah satu alternative yang dapat dilakukan sebagai solusi untuk mengakomodir ketiga kelompok tersebut, guru dapat melakukan proses yang berbeda disesuaikan dengan tingkat kesiapan belajar mereka. Adapun proses yang dapat dilakukan guru adalah sebagai berikut:

  • Untuk kelompok kesatu, Peserta didik diminta menyelesaikan soal-soal tantangan menyajikan data dan yang mengaplikasikan konsep Mean dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik akan diminta untuk bekerja secara mandiri dan saling memeriksa pekerjaan masing-masing.
  • Untuk kelompok kedua, Peserta didik mendalami sendiri bagaimana menyajikan data dan menggunakan konsep penjumlahan dan pembagian untuk menghitung rata-rata hitung/mean. Jika mengalami kesulitan, peserta didik diminta menanyakan kepada bererapa teman di yang dianggap lebih menguasai sebelum bertanya langsung pada guru. Guru akan sesekali datang ke kelompok ini untuk memastikan tidak ada miskonsepsi.
  • Untuk kelompok ketiga, Peserta didik akan mendapatkan pembelajaran eksplisit tentang konsep keliling. Guru akan memberikan scaffolding dalam proses ini.

3. Profil Belajar Peserta Didik

Aspek ini terkait informasi secara secara individual dari pengetahuan yang dimiliki, tingkat pemahaman konsep, kemampuan awal, kesalahan pemahaman suatu konsep, gaya belajar, perkembangan kapasitas kognitif, sikap, fisik, serta factor-faktor yang mempengaruhi anak dalam belajar.

Profil belajar peserta didik dijadikan sebagai dasar dalam membuat sebuah perencanaan, pemantauan peningkatan kemajuan hasil belajar, catatan perubahan dari sebelumnya dan rencana tindak lanjut yang akan digunakan.

Sebagai contoh seorang guru akan mengajarkan materi himpunan di kelas VII semester 1. Dari hasil pemetaan kebutuhan belajar peserta didik ditinjau dari profil belajar diperoleh tiga gaya belajar yaitu auditori, visual, dan kinestetik. Maka guru merancang pembelajaran yang menyelaraskan dengan ketiga gaya belajar sebagai berikut:

  • Untuk peserta didik dengan gaya belajar auditor dalam proses pembelajaran guru menjelaskan materi secara lisan atau dengan rekaman yang didengar secara individu misalnya tentang kumpulan bilangan prima maka peserta didik yang memiliki gaya belajar auditori yang bagus audionya maka mudah memahami materi yang di sampaikan guru dengan cara tersebut.
  • Untuk peserta didik dengan gaya belajar visual, Guru menjelaskan materi sekaligus mencatat di papan tulis atau menyajikan gambar-gambar misalnya tentang kumpulan hewan berkaki empat maka peserta didik yang memiliki gaya belajar visual yang bagus secara visual akan lebih mudah memahami materi yang di sampaikan oleh guru dengan melihat di alam sekitar karena hewan berkaki empat bisa temukan dan dilihat secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.
  • Untuk peserta didik kinestetik, Guru menjelaskan materi sekaligus mempraktekan di depan kelas misalnya penjelasan tentang kumpulan peserta didik bertubuh tinggi di dalam kelas maka peserta didik yang miliki gaya belajar kinistetik mudah memahami materi yang disampaikan dengan langsung mempraktekan di depan kelas.

Kebutuhan-kebutuhan belajar tersebut harus mampu terakomodir dalam pembelajaran berdiferensiasi. Guru dapat menggunakan pendekatan sedikitnya pada tiga aspek berikut:

1. Konten

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun