Mohon tunggu...
Achmad Yudi
Achmad Yudi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa aktif menulis naskah digital

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Amikom Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Trip

Merapi dengan Sejuta Misteri

22 Juli 2019   23:45 Diperbarui: 24 Juli 2019   18:22 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FIkir saya sudah sampai diatas dan sedikit lagi hanya menempuh 1jam pendakian sudah mencapai puncak, kamipun melakukan pendakian sampai ke puncak meskipun sebelumnya sudah membaca papan larangan tersebut, namun rasa penasaran saya mengalahkan itu semua.

Pada pendakian menuju puncak kami mengambil dari jalur kiri, kini jalurnya sudah tidak lagi tanah, bebatuan. Namun sekarang jalurnya berupa pasir yang sangat tebal sehingga saat kita mendaki selalu terperosot, lengkap dengan toping bebatuan yang besar.

Satu jam telah kami lewatin dan sekarang kami berada diatas puncak, namun tidak sesuai ekspetasi, kami hanya melihat kabut yang sangat tebal kawah merepi pun terlihat sangat putih karena tertutup tebalnya kabut.

img20170924100406-01-min-5d383f500d82307e793eb6c2.jpeg
img20170924100406-01-min-5d383f500d82307e793eb6c2.jpeg
Dipuncak kami beristirahat sebentar sembari mengisi tenaga makan roti, sehabis istirahat kami bergegas turun dari sisi kanan karena waktu sudah menunjukan pukul 12:00, kami berjalan turun sambil mengarah kesisi kiri untuk mencari jalur yang pertama kali kita naik.

Entah kenapa, semakin kami ke kiri tidak menemukan jalur yang awalnya kita naik, kami berhenti sejenak dan mengamati jalur karena kabut sudah lumayan terbuka jalur track agak sedikit kelihatan, menurut feeling kami kayaknya masih kurang ke kiri.

Ternyata jalur yang kami cari tidak ketemu, kami berhenti dan menunggu para pendaki lainya, selang 10menit ada 2 pendaki nyamperin kami merekapun menanyakan jalur kepada kami. "Mas disitu ada jalur apa enggak" aku menjawab enggak karena tidak menemukan tanda-tanda jalur atau bekas telapak sepatu atau sandal pendaki.

Kedua pendaki itu tersebut bilang kepada kita "Oh iya mas, kayaknya sebelah sini ada jalur" otomatis kita langsung percaya dan mengikuti kedua pendaki tersebut dari belakang.

Saya berada pas dibelakang kedua pendaki ini dan kawan saya mengikuti saya dari belakang agak jauh, hampir saja kami tertinggal oleh mereka, sudah setengah jam perjalanan lalu saya berhenti untuk menunggu kawan saya yang sudah tertinggal lumayan jauh dibelakang

Lalu pandangan saya balik dikedua pendaki tersebut, tiba" mereka pun sudah hilang seketika, entah karna kabut yg tebal atau mereka yg terburu buru turun, disini saya masih bisa berfikir positif dan menunggu kedatangan kawan saya yg dari belakang, lalu kamipun bertemu. 

Disini kami kehilangan arah lagi, mencuit kode sinyal kepada pendaki lain, hampir 30menit kami memberi sinyal namun tak ada balasan, kamipun terus berusaha, akhirnya ada pendaki dari sebrang kiri yg sangat jauh teriak kepada kami "Mas jalurnya disini, disitu jalur kawah" kamipun kaget.

Dan tanpa pikir panjang kami merangkak jalan dipendaki sebrang sana, setelah sampai, ternyata kawan saya ini merasakan juga hal aneh pada 2 pendaki tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun