Mohon tunggu...
yudi biantoro
yudi biantoro Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Penyuka kata-kata, pengejar diksi bermakna...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengingat Bandung

10 Juli 2019   19:36 Diperbarui: 10 Juli 2019   19:49 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengingat Bandung, mengingatkan ku padanya. Betapa sederhana menemukan rasa, namun menjadi rumit setelahnya. 

Takdir Nya berkata, kita adalah pertemuan matahari dan senja, sekedar bertemu untuk beriringan sementara. Kita menjadi angin dan mendung, pertemuannya menjadi pertauan asik, namun kemudian menyendiri. 

Tak terbantahkan, kesederhanaan kita selalu indah. Kerumitan setelahnya menjadi resah dan gundah. Dan pada akhirnya kita tetap tak bisa bersama, kita berpisah. 

Rasa-rasa, kesederhanaan mu membawa lelah yang tak kunjung terobati. Kerumitan mu tak hendak berhenti, hadir menghampiri ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun