Mohon tunggu...
yudi biantoro
yudi biantoro Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Penyuka kata-kata, pengejar diksi bermakna...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Batas

16 Juni 2019   21:50 Diperbarui: 16 Juni 2019   21:59 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak terbatas yang akan kau raih, karna duniamu milikmu. Aku hanya sandaran sementara, nanti semesta yang akan menerimamu dan memberi restu. Yang telah lalu, kini menjadi kenangan, dan sebatas itu yang bisa diberikan.

Nak, kamu bilang kemarin sudah menata cerita cerita itu di kotak kenangan dan menyimpannya di sudut terindah. Terima kasih. Aku bangga.

Nak, jika nanti kamu sedang lupa, buka kotak kenangan yang dirapikan kemarin. Ada tentang kita yang berdrama menata rasi bintang untukmu. Kamu selalu ingin membuat sketsa rasi bintang yang terindah dan termegah. Tak mau kalah, tak menyerah, tak selalu menang tapi tetap saja akhirnya kamu memenangkan.

Kamu berkata, "Kalaupun bapak bisa kenegeri kangguru, aku akan keliling benua biru, asalnya negeri kangguru". Kata katamu yang bertalu dan menyala. Ingat selalu itu!

Kita tidak terlepas, tidak juga berpisah, hanya berada  ruang dan waktu yang berbeda. Tapi kenangan tentang kita tak berbatas dan tak juga terpisahkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun