Mohon tunggu...
yudi biantoro
yudi biantoro Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Penyuka kata-kata, pengejar diksi bermakna...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Termangu

20 April 2019   14:07 Diperbarui: 20 April 2019   19:39 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di depanku terhidang air putih dalam gelas kaca yang bening. Dalam kacanya memantul sketsaku, wajah yang teracak acak oleh cerita yang baru selesai kemarin. Aku termangu mengingatnya dan untuk kesekian kalinya tidak percaya. 

Makin lama aku menatap kejernihannya, makin hanyut aku dalam kenangan kemarin. Mau ku hujat, tak bisa. Mau ku sumpah serapahi, tak mampu. Mau ku kutuk, tak tega. Inilah aku dalam termangu yang tak selesai. 

Gelas ini seakan menyimpan wajahku, senang akan kebodohanku. Dia bahagia tentang duniaku yang terbalik. Yang tertawa menjadi muram, yang indah menjadi suram, yang terang menjadi buram. 

Prank, kaca terbelah. Berantakan tak tentu. Serpihannya terberai. Gelas yang menjadi perwajahanku, atas kisah ku. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun