Mohon tunggu...
yudi biantoro
yudi biantoro Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Penyuka kata-kata, pengejar diksi bermakna...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Apresiasi Kompasiana

12 April 2019   08:37 Diperbarui: 12 April 2019   09:33 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa nggak kenal kompasiana? Pilihan Blog yang berjejaring sosial sehingga memberikan alternatif bermedia sosial. Kompasiana mengkhususkan pada dunia ide dan penulisan tapi tanpa melepaskan naluri dasar manusia sebagai makhluk sosial. Ini adalah alternatif dunia digital yang cenderung membuat pribadi  menjadi menyendiri,  tapi dengan kompasiana  dunia digital menjadi masih tetap berasa sosial dan saling tetap berhubungan satu sama lain. 

Kompasiana yang dalam salah satu fiturnya memberi pilihan untuk memberikan apresiasi untuk tulisan yang dikirim penulis dalam bentuk memberikan nilai dengan aktual, inspiratif, menarik, bermanfaat, inspiratif, menghibur, unik dan tidak menarik.

Sederhana tapi manis, tinggal memilih dan meng"klik" pilihan tersebut, tulisan tersebut sudah dihargai oleh penulis lainnya. Semakin banyak yang mengapresiasi, semakin manis rasanya bagi penulis. Kelanjutan dari apresiasi yang diberikan kompasiana setelah tulisan dibaca dan diberikan nilai adalah tulisan terpopuler dan nilai tertinggi. Makin banyak banyak dibaca menjadi makin populer, makin banyak diberi nilai makin tinggi nilainya, sebuah kemewahan apresiasi dalam cara yang sederhana.

Mengapresiasi merupakan perwujudan dari gaya menghargai orang lain. Menghargai pribadi, kelebihan,  kekurangan, cipta, rasa dan karsa menjadi bentuk sikap baik yang akan memberi dampak positif. Saat seseorang diapresiasi,  dia akan merasa bahwa dirinya tidak sendiri, merasa ada orang disekitarnya yang peduli, naluriahnya sebagai makhluk sosial akan terpenuhi. Saat seseorang memberi apresiasi, keangkuhannya sebagai makhluk pribadi akan mereda, membuatnya lebih peka akan apa yang terjadi diluar dirinya.

Langkah ini merupakan salah satu kontribusi, mengingat banyaknya kasus belakangan yang terjadi. Keringnya apresiasi akan berdampak pada keringnya rasa bahkan matinya perasaan. Menjadi pribadi yang berkarakter bengis bahkan sadis. Fakta yang memilukan, yang salah satunya karena lemahnya budaya apresiasi. 

Kompasiana untuk anak-anak  adakah? 

Bila ada, menarik sekali, sehingga penulis penulis cilik nanti akan ada wadahnya sehingga terjalin komunitas sosial positif namun seusia dan seirama. Sikap apresiasi bisa mulai terjalin diusia dini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun