Hujan, kopi dan pisang goreng
Saling melengkapi alasan untuk tidak beranjak
Disini saja, duduk sambil menyeka pinggiran cangkir, Â meneguk tetes demi tetes kopi yang menggoda
Pisang goreng itupun berharap segera turut bertaut, mengharmonikan rasa hangat diantara pahit manis kopi yang mulai menyeruak
Selintas, aku mengingatmu diantara tegukanku. Wajah yang belakangan mengganggu. Tak apalah kataku, karena hujan saja aku jadi membiru.Â
Hujan, ku ucap terima kasih, kau menundaku tapi kau juga menghiburku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!