Mohon tunggu...
Yudi Candra
Yudi Candra Mohon Tunggu... -

Associate Business Coach Top Coach Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Enterpreneur Wanita, Ini Tantangan Anda!

26 Mei 2014   13:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:06 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

[caption id="" align="aligncenter" width="632" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)"][/caption] Setiap tahun, makin banyak wanita yang menjadi pengusaha atau sedang menjajaki dan berpikir serius untuk menjadi seorang pengusaha. Ketika semakin banyak wanita di luar sana yang semakin sukses dan menjadi inspirasi untuk wanita wanita untuk menjadi pengusaha,  bisnis terkadang masih dianggap teritori dari pria. Selain itu banyak juga hambatan bagi seorang wanita pengusaha yang harus mereka hadapi.

Saya tertarik untuk menulis ini dari sudut pandang seorang pria dan coach dikarenakan saya terinspirasi oleh beberapa wanita hebat yang pernah menjadi atau masih sebagai klien saya.

Di bawah ini adalah beberapa hambatan yang mungkin wanita hadapi untuk menjadi pengusaha

1.Wanita merasa untuk menjadi pengusaha mereka harus bertindak sebagai laki laki

Ketika datang ke sebuah bisnis atau coaching seminar, Anda dapat menghitung berapa persen dari wanita yang hadir dan biasanya tidak terlalu banyak. Saya bisa berkata mungkin sekitar 80% adalah pria. Ketika seorang wanita datang untuk berbicara bisnis di depan banyak pria, mungkin hal ini dapat sedikit menakutkan.

Ketika berbisnis kita perlu bernegosiasi dengan banyak orang, dan sering ketika seorang pria bernegosiasi dengan seorang wanita mereka merasa bahwa wanita tidak memiliki keberanian dan pengetahuan seperti seorang pria, sehingga apa yang terjadi adalah deal yang didapatkan oleh seorang wanita mungkin bukan merupakan deal yang terbaik. Nah, untuk melindungi dirinya, terkadang wanita beradaptasi menjadi lebih jantan dalam melakukan bisnis: lebih kompetitif, agresif, bahkan kasar. Dan ini bisa saja berpengarauh negatif buat wanita. Alasannya, ketika wanita mencoba menjadi seorang pria, hal ini tidak memberikan garansi kalau dia akan sukses.

Jadilah diri Anda sendiri, fokus pada hal yang Anda kuat dan Anda miliki. Walau secara umum terkadang wanita lebih sering emotional yang mungkin tidak terlalu positif berdampak terhadap bisnis, tetapi wanita juga lebih menjaga hubungan dan mengayomi kepada anak buah dan customer/supplier. Hubungan ini sangatlah penting bagi bisnis untuk jangka panjang.

Fokus dan Goal dapat dilatih untuk mensupport wanita dalam perencanaan bisnisnya.

Kebetulan saya sempat meng-coach seorang wanita yang sangat soleh dan menurut saya juga sangat feminin. Beliau memiliki bisnis di sebuah perusahaan pembuat mesin yang dominasinya adalah lelaki. Di perusahaannya, dengan kekuatan femininnya beliau dapat menjaga keharmonisan dan komunikasi di perusahaannya. Komunikasi dan Keharmonisan, adalah hal yang mungkin banyak menjadi persoalan di perusahaan pada umumnya.

2.Wanita terkadang kurang mendapat dukungan dari pemimpin wanita lainnya

Hal ini menurut saya agak sedikit unik. Dikarenakan wanita pembisnis yang sukses masih sedikit, sulit untuk wanita untuk mendapatkan dukungan dari pemimpin wanita lainnya. Serta ada kemungkinan pemimpin wanita juga lebih percaya kepada pebisnis pria karena secara umum lebih banyak dealing dengan pebisnis pria.

3.Kesulitan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga sambil menjalankan bisnis

Hal ini sering terjadi terutama di Indonesia. Baru baru ini saya meng-coach seorang ibu yang memiliki 3 anak kecil dan juga harus secara bersamaan menjalankan keluarga dan perusahaannya. Belum termasuk suaminya yang terkadang dapat menjadi seorang bayi besar yang juga ingin perhatian. Hal ini bisa menjadi sangat menantang dikarenakan Anda harus mencari jalan untuk membuat keduanya seimbang. Stigma akan wanita harus lebih memperhatikan keluarga dan pria sebagai seorang yang harus menafkahi keluarga juga dapat membuat hal ini semakin sulit.

Terkadang wanita enterpreneur harus dapat tidak terlalu menyalahkan dirinya atau menjadi terlalu serius ketika ada sesuatu yang tidak berkenan terjadi seperti tidak dapat menemani anaknya ke pertandingan melukis,dll..

Mommypreneur memiliki tanggung jawab terhadap bisnisnya dan keluarganya yang sama rata dan untuk benar-benar menemukan dan melakukan manajemen waktu yang baik adalah kunci untuk sukses.

4.Ketakutan akan kegagalan

Menurut Babson College 2012 Global Enterpreneur Monitor, takut akan gagal adalah hal yang paling ditakuti wanita untuk memulai bisnis. Dalam kenyataannya memang 80% bisnis baru gagal dalam 5 tahun, namun tidak perlu untuk melihat kegagalan ini sebagai sesuatu yang negatif.

Ada kemungkinan bahwa ketakutan akan kegagalan ini juga disebabkan wanita merasa tidak memiliki skill pengusaha yang seimbang dibandingkan pria. Dan saya rasa ini tidak positif, dikarenakan skill dapat dilatih apabila Anda mau. Walaupun adanya ketakutan dan keraguan, ada kira-kira 130 juta pengusaha wanita di seluruh dunia berdasarkan riset, dan saya percaya angka ini akan terus bertambah.

Kesimpulannya, tantangan untuk menjadi pengusaha wanita mungkin sedikit lebih banyak dibandingkan pria. Tetapi saya percaya bahwa ketika Anda berfokus kepada kesempatan, mimpi dan kekuatan Anda, tantangan tersebut akan terlihat mengecil. Temukan apa yang Anda cintai, skill dan support apa yang Anda butuhkan dan kejar mimpi Anda.

Percayai diri anda serta mengerti bahwa penting untuk dapat keluar dari zona nyaman dan kerja keras untuk mencapai mimpi Anda.

Saya sudah banyak melihat dan bekerja sama dengan wanita-wanita pengusaha hebat dan saya percaya Anda juga bisa.

Salam Pencerahan

Coach Yudi

Top Coach Indonesia

Follow me : Twitter@CoachYudi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun