Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Kita Tidak Boleh Buang Air Kecil Sembarangan?

4 Februari 2023   19:13 Diperbarui: 4 Februari 2023   19:15 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillahirrahmanirrahim.

Saya tahu, sebagai Muslim yang baik kita selalu diajarkan untuk menjaga kebersihan diri. Termasuk salah satunya, saat buang air kecil. Tentunya kita harus buang air kecil yang baik menurut Islam. Terutama saat sudah dewasa dan akil balig.

Begini saja. Saya diklaim sudah dewasa sejak berusia 10 tahun. Harusnya di usia segitu sudah harus bisa mengetahui mana baik mana buruk. Namun, saya masih merasa sulit buang air kecil yang baik menurut Islam. Entah itu air seninya menetes di celana dalam, lupa menceboki bagian pribadi, atau celananya basah dari air bekas cebok. Menurut orang tua saya, ini cara buang air kecilnya anak kecil.

Mama saya memandang cara buang air kecil yang salah dapat membuat salat tidak sah karena terkena najis. Sedangkan papa saya memandang tidak ada orang dewasa yang mengompol atau buang air kecil sembarangan. Karena saya akan segera masuk dunia kerja, ekspektasi perusahaan sangatlah tinggi, termasuk kebersihan karyawannya. Karyawan yang sempurna adalah karyawan yang selalu menjaga kedewasaan dan kebersihan diri dengan tidak buang air kecil sembarangan.

Jadi, ini dia cara buang air kecil yang benar menurut Islam:
1. Berdoa sebelum masuk kamar mandi. Bunyinya:

"Allahumma inni a'udzubika minal khubutsi wal khoba'its."

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan lelaki dan setan perempuan.

2. Masuk ke kamar mandi dengan mendahulukan kaki kiri. Kamar mandi adalah tempat tercela sehingga kita harus mendahulukan kaki kiri.
3. Usahakan jongkok. Posisi buang air kecil sambil berjongkok dapat membuat otot punggung dan pinggul lebih rileks sehingga membuat proses pengeluaran air seni jadi lebih mudah.
4. Bersihkan bagian pribadi setelah buang air kecil untuk memastikan tidak ada sisa air seni yang keluar.
5. Berdoa sebelum keluar kamar mandi. Bunyinya:

"Ghufranaka."

Artinya: Aku memohon ampunan-Mu."

6. Keluar kamar mandi dengan mendahulukan kaki kanan.

Dan tidak - tidak ada hadis sahih yang menganjurkan berdeham saat buang air kecil. Saya sudah mencari hadis terkait berdeham saat buang air, dan semuanya daif (lemah). Berdeham saat buang air kecil memang bermanfaat secara medis, dan bisa membuat buang air kecil lebih tuntas. Namun tidak bisa dipertimbangkan sebagai sunnah Nabi Muhammad SAW.

Saya sudah dewasa, pastinya akan menikah dan menjadi seorang ayah. Ketika saya sudah memiliki anak, saya akan mengajarinya buang air kecil yang benar, walaupun usianya masih semuda 3 tahun. Kelak ketika dia sudah berusia 10 tahun, dan sudah akil balig, dia tahu cara menyucikan diri sesuai syariat Islam dan usia.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun