Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Merayakan Persatuan Indonesia dalam Keragaman (Spesial Hari Lahir Pancasila)

1 Juni 2022   16:06 Diperbarui: 1 Juni 2022   16:07 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bismillahirrahmanirrahim.

Hari ini, 1 Juni, diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Sejak tahun 2016 lalu, Presiden Jokowi menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional. Hari Lahir Pancasila adalah hari di mana kita mengingat kembali lahirnya dasar negara kita, yaitu Pancasila.

Pancasila berasal dari dua kata bahasa Sansekerta, yakni "panca" yang berarti lima dan "sila" yang berarti prinsip atau asas. Istilah "Pancasila" sendiri sudah kita kenal sejak zaman Kerajaan Majapahit, yaitu dalam kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca dan kitab Sutasoma karya Mpu Tantular. Pancasila selalu kita dengar saat upacara bendera semasa kita masih sekolah dulu, dibacakan oleh pembina upacara.

Bunyi Pancasila:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Salah satu sila Pancasila adalah persatuan Indonesia, yang mana dalam lambang negara kita, Garuda Pancasila, dilambangkan oleh pohon beringin. Hari ini kita akan membahas tentang merayakan persatuan Indonesia dalam keragaman.

Indonesia terdiri atas 1,340 suku bangsa yang tersebar di hampir seluruh wilayah negara, termasuk suku keturunan. Dan selama dia lahir di Indonesia dan cinta tanah air Indonesia, dia orang Indonesia. Seperti kata Project Pop dalam lagu mereka yang berjudul "Dangdut is the music of my country", ada orang Jawa, ada orang Batak, ada orang Ambon, ada juga orang Padang. Ada orang Manado, ada orang Madura, ada orang Papua, nggak disebut jangan marah.

40% penduduk Indonesia adalah suku Jawa, yang mendiami Pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan pulau yang paling banyak penduduknya, dan merupakan pulau ke-13 terbesar di dunia. 15% adalah suku Sunda, yang mendiami Jawa Barat. 40% persen lagi terdiri atas suku lainnya, seperti Batak, Bali, Dayak, Betawi, Madura, Makassar, Toraja, Minahasa, Sangir, Talaud, Ambon, Papua, dll. Dan terakhir, 5% adalah suku keturunan, seperti keturunan Tionghoa, Eropa, dan Arab.

Saya bersyukur berkuliah di Universitas Widyatama yang merupakan tempat berkumpulnya mahasiswa dari beragam suku dan agama. Kampus kami tidak memandang ras dan agama. Semua orang unik dan istimewa tanpa pandang bulu. Tak heran kami bersahabat erat.

Indonesia juga memiliki enam agama resmi yang diakui: Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sebagai seorang Muslim, saya mengucap syukur kepada Allah bahwa negara kita adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, lebih dari India dan Timur Tengah. Alhamdulillah.

Umat Protestan mendiami beberapa wilayah di Indonesia, seperti sebagian besar Papua, daerah Minahasa di Sulawesi Utara, dan Pulau Timor di Nusa Tenggara Timur. Umat Katolik dapat dijumpai di Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur. Dan Bali adalah rumah bagi populasi Hindu di Indonesia. Dan tentunya ada umat Buddha dan Konghucu.

Kitab suci agama di Indonesia:
1. Islam: Alquran
2. Protestan: Alkitab atau Injil
3. Katolik: Alkitab atau Injil
4. Hindu: Weda
5. Buddha: Tripitaka
6. Konghucu: Wujing dan Sishu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun