Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Peran Kepemimpinan Politik di Ruang Kesehatan

1 November 2022   14:19 Diperbarui: 2 November 2022   08:15 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: politik di ruang kesehatan. (sumber: KOMPAS.ID/HERYUNANTO)

Pada temuan serupa, Epsy Campbell Barr & Michael Marmot, 2020, menyampaikan pada kasus keberhasilan Kosta Rika pada indeks peningkatan harapan hidup yang tertinggi di kawasan Amerika Tengah dikarenakan berbagai bauran kebijakan yang diambil terkait kepentingan publik.

Diantaranya, (i) realokasi anggaran pertahanan, (ii) penciptaan sistem kesehatan universal dengan pembiayaan negara, (iii) penguatan sistem pendidikan untuk keluar dari kemiskinan. Semua hal tersebut dipengaruhi oleh kepemimpinan politik yang kuat.

Dengan begitu, kemampuan sebuah negara untuk bisa bertransformasi menjadi negara sejahtera, akan sangat terkait dari bagaimana para pemimpin politik yang terpilih melalui arena panggung politik mampu menyatakan keberpihakan bagi kepentingan publik.

Esensi utama dan terpenting adalah menempatkan dimensi manusia sebagai poros pembangunan, dan bukan sekedar pelengkap program dari keberjayaan pencapaian fisik pembangunan. Pada persoalan yang menyangkut hajat publik ujian bagi kepemimpinan dimunculkan.

Bukan sekedar komitmen yang disuarakan, melainkan menjadi kebijakan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh untuk kebaikan bersama.

Maka, di situlah kemerdekaan menjadi penting sebagaimana disebut Bung Karno sebagai jembatan emas dengan dua percabangan, berakhir dalam keselamatan, atau sampai kepada kesengsaraan semata.

Dengan begitu, semua kemungkinan dan ketidakpastian akan dapat dituntaskan ketika para pemimpin memiliki kebulatan tekad untuk menghantarkan kesejahteraan bersama, bukan janji semata atau hanya menjadi retorika rekayasa di panggung sandiwara yang penuh pencitraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun