Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merdeka atau Mati

20 Agustus 2021   21:27 Diperbarui: 20 Agustus 2021   21:34 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemerdekaan itu mengandung makna kebebasan. Tetapi tidak semua kebebasan berakhir pada kebahagiaan.

Sebagaimana Erich Fromm, Lari dari Kebebasan, 1941, ada situasi kontradiksi ketika manusia justru hendak berkehendak untuk melarikan diri dari ruang kebebasan.

Tinjauan Fromm menyebut, manusia modern hidup dalam kebebasan berwajah ganda. Kebebasan menghasilkan kemampuan, sekaligus keterasingan.

Dalam aspek kesejarahan, kita telah terlepas lepas dari belenggu keterjajahan melalui momentum proklamasi. 

Tetapi pada akhirnya, dalam kehidupan negara-bangsa impian itu, agenda keselamatan publik tersubordinasi dari kepentingan segelintir elit.

Mungkinkah jembatan emas kemerdekaan itu kini semakin ringkih disimpul penyangganya, karena perilaku tamak dari para elitnya elit -oligarki?.

Kematian

Kata mati bermakna akhir pemberhentian. Pandemi menyadarkan kita bahwa perkara kematian adalah soalan yang kompleks.

Data kematian yang berbeda, menjadi bagian dari kekisruhan penanganan pandemi. Belum lagi soal keterbatasan lahan pekuburan, hingga mafia kremasi.

Kematian bukan saja tentang organisme yang hidup. Begitu pula kemerdekaan dan demokrasi bisa mencapai titik ajalnya. Menghilang, lenyap, dan melesap.

Dimensi moralitas hingga etika politik juga bisa berujung pada kematian. Ketika para aktor terkait justru sibuk berbagi kuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun