Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merdeka atau Mati

20 Agustus 2021   21:27 Diperbarui: 20 Agustus 2021   21:34 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Heroik! Semboyan itu dikumandangkan Bung Tomo dalam perang mempertahankan kemerdekaan. Prinsip perjuangannya adalah "merdeka atau mati". 

Pilihan kata merdeka, menjadi padanan yang setara dari kata hidup. Kehidupan yang merdeka jelas menjadi harapan kaum terjajah.

Pada masa itu, tidak ada pilihan lain. Kelahiran republik harus dipertahankan sampai titik darah penghabisan. Semangatnya membara. Di alam kemerdekaan, kita memiliki kebebasan.

Kini tidak ada lagi "merdeka atau mati", karena terbukanya ruang pilihan lain. Amanat kemerdekaan adalah "hidup yang merdeka".

Persoalannya apakah kita telah benar-benar merdeka? Pertanyaan ini menjadi titik reflektif di momen peringatan ke-76 kemerdekaan kita.

Jembatan Emas

Kemerdekaan itu, dalam pemikiran Soekarno, Mencapai Indonesia Merdeka, 1933 harus dipahami sebagai sebuah kesadaran untuk menjadi suatu jembatan emas.

Di belakang Indonesia merdeka, harus didirikan gedung keselamatan, agar kita terbebas dari tindasan kapitalisme. Sebuah abstraksi yang mengagumkan.

Sekarang kita tengah ada di situasi yang problematik. Pandemi dan kebebasan sebagai ekspresi demokrasi, masih saja mengalami represi

 Kajian LP3ES 2021, menyebutnya sebagai fenomena, demokrasi tanpa demos, terjadi kemunduran -regresi dalam kehidupan sosial-politik kita. Publik sebagai pemilik kuasa kehidupan bernegara terpinggirkan.

Elitisme dan kesenjangan terjadi. Kita tidak sedang terjajah secara fisik, tetapi juga tidak dalam kondisi baik-baik saja di alam merdeka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun