Kebal! Itu harapan kita bersama ditengah pandemi. Memiliki kekebalan untuk berhadapan dengan virus. Tidak seperti kebal bacok senjata tajam dengan merapal mantra, kebal virus memerlukan vaksinasi.
Sebelum itu, mari bayangkan apa yang dialami pasien Covid-19 di ruang isolasi dalam rawatan di rumah-rumah sakit. Sendiri dan sepi, tiada keluarga apalagi sanak saudara, diisolasi, bahkan sampai ketika takdir ajal menjemput.
Semua dari kita berharap terhindar dari wabah, dan untuk itu vaksinasi menjadi salah satu solusi yang ditawarkan. Protokol kesehatan adalah padanan dari vaksin, untuk tetap terjaga dari paparan virus.
Ketika wabah memuncak, interaksi sosial dibatasi, kerumunan dibubarkan, praktis ekonomi surut dan lunglai. Kekacauan terjadi di ruang pelayanan kesehatan, sementara dampak karantina bagi populasi yang sehat memberi efek kelelahan psikologis.
Kerap kali gesekan horizontal terjadi di lapangan. Aparat negara juga rentan tertular, virus tidak peduli status sosial. Publik berteriak soal tekanan penghidupan, tapi berpotensi membiak virus dalam keramaian.
Ruang pertempuran antar logika berlangsung. Logika ekonomi, di dalam kerumunan ada bisnis yang dapat diperoleh. Logika virus, dimana ada kumpulan, maka ada media hidup untuk bereplikasi. Logika kesehatan, perlu ruang dan jarak aman agar penularan wabah tidak terjadi.
Seluruh logika tersebut harus tunduk pada situasi kedaruratan pandemi. Disini logika kekuasaan bekerja dengan seluruh sumberdaya yang dimiliki, serta mempergunakan power and authority bagi upaya mencairkan kebuntuan.
Protokol kesehatan menjadi domain kedisiplinan publik, disisi lain upaya pengetesan, pelacakan dan perawatan adalah ranah dari tanggung jawab pemangku kebijakan. Keduanya bersifat saling terkait dan berkontribusi erat pada upaya menangkal penularan.
Gotong Royong divaksin
Kekebalan dibutuhkan, bukan kebebalan untuk menerima fakta dari keberadaan ilmu pengetahuan. Vaksin adalah bentuk aplikasi keilmuan medis yang menstimulasi kekebalan.Â
Dalam kerangka populasi, vaksinasi menjadi upaya memicu imunitas kelompok -herd immunity, untuk memutus rantai paparan wabah. Butuh kecepatan dan sebanyak mungkin target sasaran pada program vaksinasi.Â