Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Skenario Ambyar Premi BPJS Kesehatan

10 Maret 2020   12:30 Diperbarui: 10 Maret 2020   17:26 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi melintas di depan kantor BPJS Kesehatan. (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj)

Penawaran single premi ini, merupakan upaya untuk memastikan akses layanan -aspek primer, bukan tentang pilihan kenyamanan pelayanan. Sebelumnya, premi dilekatkan pada penetapan kelas, dari kelas III, II hingga I. Pilihan kelas adalah opsi kenyamanan, aspek sekunder.

Sekali lagi, kerangka kebijakan prosedural masih banyak yang mungkin dapat dibuat. Perlu perhatian bagi operator swasta yang terlibat memberikan pelayanan. Termasuk fokus pemberian layanan rumah sakit yang notabene milik pemerintah fokuskan pada layanan dasar dan standar. RSUD atau RSUP, tidak perlu memperluas layanan ke kelas pelayanan di atasnya, hal itu menjadi porsi kelolaan pihak swasta.

Meski banyak skema yang dapat ditawarkan, pada akhirnya akan berpulang pada komitmen politik kekuasaan. Bagaimana persoalan kesehatan dilihat dari sudut pandang pemerintah, dibandingkan dengan gencarnya pembangunan infrastruktur fisik yang sedang dilakukan.

Bila periode ini memang akan diarahkan bagi pembangunan sumberdaya manusia, maka tidak ada pilihan lain selain akseptasi kewajiban dan tanggung jawab etik kekuasaan untuk menutup beban defisit. Bailout adalah kata kunci. Apalagi opsi serupa juga tengah dipertimbangkan untuk asuransi Jiwasraya. Jangan sampai pindah Ibukota, melalaikan kewajiban bagi pemenuhan kesehatan warga bangsa.

Semoga bendera putih itu tidak terkembang, lalu ambyar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun