Titik terpenting pada kontestasi Pilpres 2019 kali ini, sampai situasi akhir pencoblosan 17 April nanti, adalah kemampuan mendekati publik yang masih belum menentukan pilihan, termasuk membangun peneguhan politik bagi mereka yang menyembunyikan pilihan. Bagaimana dengan hasil survei? Potret kontinu orientasi politik, bisa jadi tidak terbaca melalui survei yang dibatasi waktu tertentu. Perilaku politik pemilih, adalah kondisi dinamis yang berubah-ubah, berdasarkan kedekatan tematik.
Stamina kedua kubu dalam kontestasi Pilpres 2019, harus terus dijaga sampai titik akhir. Pada akhirnya, sosial media tetap menjadi alat perlawanan dari media mainstream, yang memiliki tendensi kepentingan spesifik dari oligarki pemilik media. Jika dibaca lebih teliti melalui sosial media, agaknya angin perubahan telah berhembus!.