Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menebak Arah Politik Pemilih Muda

14 Mei 2018   11:54 Diperbarui: 14 Mei 2018   13:55 1648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Huffington Post)

Studi Hasil Survey PolcoMM Institute

Tidak dipungkiri bila pemilih muda, dalam rentang usia 17- 40 tahun akan dominan sekitar 58% dari total pemilih pada pemilihan umum (pemilu) 2019. Diantaranya adalah pemilih pemula, yang berkisar 7%, yakni mereka yang baru akan pertama kalinya mengikuti proses pemilu.

Dengan demikian, menjadi hal strategis, bagi partai-partai yang bertarung digelanggang pemilu 2019 untuk dapat mengenali karakter dari pemilih muda, atau disebut sebagai pemilih milenial. Tentu saja, perlu dijawab sejumlah pertanyaan, seperti: bagaimana pengetahuan mereka tentang politik? apa ketertarikan politik mereka? isu apa yang dibahas diantara mereka?.

Menarik melakukan pembahasan atas hasil Survey PolcoMM Institute yang digawangi Dr Heri Budianto, M.Si, dengan melibatkan 1200 responden pemilih muda, di 34 provinsi pada periode awal Mei 2018, dan tingkat kepercayaan 95% serta margin of error sebesar 2.83%.

Beberapa temuan penting dari studi hasil survey PolcoMM Institute antara lain;

(1) pemilih muda memiliki kecenderungan update isu, dengan demikian konsistensi pilihan sampai fase pencoblosan, akan sangat bergantung kondisi politik kekinian. Hal ini terlihat dari kemungkinan berubahnya pilihan politik sebesar 50.67%, yang akan dapat dipengaruhi oleh situasi berkembang sebelum tahapan pelaksanaan pemilu.

(2) pengetahuan politik dasar, terkait partai politik dan nomor urut belum menjadi sebuah concern utama dari pemilih muda, meski dalam konteks pemasaran politik nomor urut menjadi branding, tampaknya paparan informasi itu belum sepenuhnya tersampaikan. Hanya 12.92% yang sudah mengetahui nomor urut partai, patut menjadi perhatian kerja dari partai politik.

(3) pemilih pemula mengidentifikasi partai politik lebih dekat dengan figure personal kepartaian, atau tokoh-tokoh partai yang aktif bersura melalui media sosial. Generasi muda, menempatkan technology sebagai lifestyle dengan demikian, penting bagi partai untuk dapat masuk kedalam ekosistem tersebut mendorong awareness awal ketertarikan.

(4) terkait pilihan partai politik dalam konteks elektabilitas, maka top of mind pada pertanyaan terbuka akan pemilu yang diselenggarakan saat ini untuk posisi top three adalah PDI-P (20.83%), Gerindra (16.67%) dan Golkar (11.33%). Jawaban ini konsisten jika ditindaklanjuti dengan pertanyaan jika pemilu dilakukan pada 2019, maka hasil perolehan survey tidak bergerak banyak.

(5) atas temuan diatas, terdapat posisi yang sangat besar yakni sekitar 31.50% dari responden yang belum menentukan pilihan dan tidak tahu. Sebuah angka yang perlu penggarapan politik lebih lanjut, dikarenakan Golput sebagai sebuah opsi pilihan politik yang dinyatakan terbuka hanya sekitar 0.17% saja.

(6) pemilih pemula sangat peduli pada kriteria pasangan calon presiden-cawapres yang bersih dari korupsi (50.83%) dibanding dengan persoalan wajah baru (12.92%), dengan begitu track record, profile dan sentiment kepada kandidat nantinya menjadi teramat penting. Hal ini dikarenakan, 82% responden, menyatakan alasan memilih atas pertimbangan pribadi, tanpa ada pengaruh pihak lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun