Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Money

Outlook 2018: Memastikan Optimisme Millennial di Tahun Politik

10 Desember 2017   18:04 Diperbarui: 10 Desember 2017   18:15 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Banyak insight yang dikemukakan para pakar pada Seminar Nasional Economy Outlook 2018 yang diselenggarakan Kalbis Institute. Seperti pada umumnya mayoritas penduduk Indonesia, yang selalu memiliki prasangka positif akan tahun baru mendatang, demikian pula para pembicara yang hadir.

Benar bahwa hidup ini tergantung bagaimana kita mempersepsikannya. Bila kita mengambil posisi positif, maka kehidupan berlangsung sebagaimana yang kita sangka. Berbagai data pendukung yang memberikan ilustrasi potensi serta proyeksi pertumbuhan ditahun depan menjadi dasar asumsi.

Pembangunan infrastruktur yang telah dimulai tahun ini, akan mulai dirasakan dampaknya ditahun depan. Demikian pula perhelatan event olahraga ditingkat Asia, yang secara tidak langsung memberi dampak ekonomi, pun akan berlangsung. Belum lagi, periode kontestasi politik diberbagai daerah.

Penentu pertumbuhan ekonomi dan pergerakan sosial politik akan sangat dipengaruhi oleh arah perilaku millennials. Bagian kelompok masyarakat inilah, yang akan secara dominan menjadi lapisan pemilih, serta sebagai pelaku bisnis baru dengan model yang berbeda dari generasi sebelumnya.

Bisnis dimasa depan mengandalkan kecepatan, maka pertukaran informasi dan arus perdagangan berlangsung dalam bilangan detik serta dipengaruhi kapasitas sambungan internet. Integrasi global, meruntuhkan dinding sekat batas teritori wilayah antar negara. Millennials menjadi kunci penentu.

Ekonomi ditahun depan masih akan sangat volatile, era disrupsi terjadi dibanyak lini dan sektor. Digitalisasi dan virtualisasi menjadi tantangan industry yang masih mengandalkan model konvensional. Tetapi optimism tetap terkembang, karena berbagai momentum menjelang di 2018.

Adakah Sinyal Ancaman?

Meski secara keseluruhan kondisi ekonomi ditahun depan masih terbilang positif, tetapi agaknya perlu dikemangkan sikap kehati-hatian dalam melihat tanda bahaya yang muncul. Apa itu? Stagnasi pertumbuhan ekonomi dialami Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Lebih jauh lagi, indikasi pertumbuhan kredit investasi domestic yang melambat, ditambah dengan arah pertumbuhan ekonomi masih ditopang oleh kosumsi domestic rumah tangga, dengan mengandalkan kapasitas jumlah penduduk.

Secara riil, industri ritel nasional mengalami penurunan, dan proses industrialisasi tidak berlangsung sebagai penopang pertumbuhan ekonomi. Ketergantungan akan komoditas bahan mentah dari sumber daya alam yang ada, sesungguhnya kegagalan kemampuan mengolah nilai tambah atas produksi lanjutan.

Kekhawatiran terbesar dari tantangan yang terjadi dimasa depan adalah jebakan middle income trap. Kuantitas yang besar dalam kapasitas konsumsi, akan menjadi masalah, terlebih ketika lapisan jumlah konsumen yang besar tersebut, tidak bisa beranjak jauh menjadi produsen disaat yang bersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun