Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kepemimpinan, Kesadaran Diri, dan Komunikasi Kita

4 Desember 2017   09:42 Diperbarui: 4 Desember 2017   09:51 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satu materi perkuliahan diberbagai kampus bisnis saat ini adalah tentang kepemimpinan alias leadership. Tema ini menjadi menarik, karena terobosan bisnis dan aplikasi turunan yang berkaitan dengan mental kewirausahaan, akan menjadi terkait dengan peran kepemimpinan.

Pada banyak kasus bisnis, leadership memegang pengaruh besar, sejak mulai pengembangan, pertumbuhan dan bahkan melewati periode krisis. Sebab hal itu pulalah, maka tema tentang kepemimpinan menjadi menarik sebagai bahan studi kasus.

Subjek penting dari pembelajaran tentang kepemimpinan, adalah tentang pemahaman tentang kesadaran diri, apa kekuatan dan kelebihan yang saya miliki dibanding dengan kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam diri saya.

Berbagai contoh kasus leadership, mengungkapkan bahwa munculnya minat kepemimpinan bisa terjadi secara alamiah (nature), tetapi bisa pula disebabkan karena faktor-faktor yang berkaitan dengan pengasuhan (nurture) sebagai pengaruh stimulasi khusus.

Lapisan pemimpin di negeri ini, diawal permulaan pembentukan pra kemerdekaan, lebih disebabakan oleh faktor alamiah stimulasi lingkungan yang bergejolak. Berbeda dengan para pemimpin pasca kemerdekaan, yang telah terstruktur terbentuk melalui mekanisme pendidikan, baik pada jalur pendidikan maupun keorganisasian.

Leadership adalah bentuk simbiosis mutualisma antara yang ditunjuk sebagai pemimpin dengan lapisan yang dipimpinnya. Pemimpin dilengkapi dengan berbagai atribut non fisik, yakni kekuasaan dan kewenangan. Penunjukan pemimpin bisa terjadi karena aspek historical, ataupun dikarenakan kapasitas kemampuan yang dimilikinya pada keahlian serta pengetahuan tertentu.

Komunikasi pada Kepemimpinan

Model dan gaya kepemimpinan juga memiliki variasi yang berbeda, baik terbuka maupun tertutup. Seorang leader adalah pemberi arah, mampu membaca tujuan, serta mengarahkan kapasitas dari lapisan terpimpin untuk mencapai tujuan tersebut. Kemampuan dalam mempersatukan dan mendelegasikan sumberdaya yang dimiliki, adalah skill pemimpin.

Dalam upaya tersebut, peran komunikasi menjadi penting guna membentuk consensus kesepahaman serta menyampaikan maksud yang hendak dicapai. Komunikasi adalah cara memberikan pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor pengaruh yang meliputi komunikasi termasuk diantaranya, penggunaan instrumen komunikasi seperti gesture dan intonasi.

Terdapat berbagai pola berkomunikasi pemimpin yang berbeda, baik melalui penguasaan verbal maupun non-verbal dengan model teks bisa dilakukan. Hal yang harus bisa direduksi dari cara berkomunikasi seorang pemimpin adalah menghindari terjadinya bias dan mis-persepsi. Karena itu, harus dinyatakan dengan clear and clean dari tujuan yang hendak dimaksud dalam komunikasi yang dibangun.

Dalam setiap siklus organisasi, maka karakter kepemimpinan akan bisa sangat berbeda. Pada awal pendirian, umumnya dibutuhkan figure pemimpin yang otoriter tapi membuktikan secara praktis kerjanya. Tentu hal tersebut berbeda, saat organisasi sedang bertumbuh, kepemimpinan yang merangkul semua kalangan, untuk bersama mencapai tujuan secara demokratis dan partisipatif akan lebih sesuai kondisinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun