Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suksesmu, Bukanlah Sukses Orang Lain!

21 Oktober 2017   10:16 Diperbarui: 21 Oktober 2017   10:40 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalau ada pertanyaan begini, apa definisi sukses menurut kamu? Jawabnya pasti berbeda-beda kan ya. Pastilah, karena sukses juga beragam sesuai sudut pandang kan.

Cek dek linimasa status sosmed, masih banyak hoax merajalela memenuhi seluruh ruang berpikir kita, dan untuk hal ini, pembuat hoax terbilang sukses besar, karena terbukti tingkat konsumsi hoax kita akhir-akhir ini sangatlah tinggi jelang tahun politik.

Nah sukses juga kan tuh? Ternyata sukses bisa dilihat dari berbagai sudut, tergantung bagaimana kamu memaknainya.

Bagi sebagian kalangan, sukses adalah kemampuan mencapai tujuan yang diinginkan. Proses dan hasil dalam pencapaian tersebut adalah kesuksesan.

Sementara sebagian lain dalam aspek ekonomis berpikir tentang akumulasi harta dan kekayaan, pencapaian pribadi serta bisnis dan gelar akademik.

Sedangkan pada sisi yang terpisah, secara religius sukses bermakna keberhasilan mencapai berkah kehidupan atas amal kebaikan setelah berakhirnya hidup, berada di surga.

Sukses juga bisa bertingkat sesuai level dalam fase kehidupan, sukses dimasa sekolah, saat remaja, dewasa hingga berkarir dan berkeluarga serta bermasyarakat.

Batu sandungan sukses adalah kegagalan, tapi dari kegagalan pula, yang membuat sebuah kesuksesan mencapai kesempurnaannya.

Seperti yang diungkapkan Thomas Alva Edison, bahwa kegagalan merupakan sarana untuk melakukan hal yang sama dengan lebih baik. Kalimatnya yang terkenal, "saya tidak gagal, saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak bekerja".

Jadi nilai sukses itu, sangat bergantung dari bagaimana kemampuan kita menghadapi kegagalan tanpa kehilangan antusiasme. Winston Churchill mengatakan "keberhasilan adalah melewati satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat". Dititik itu Anda sukses menaklukan diri sendiri.

Agar sampai pada hasil yang diharapkan, maka tahapan persiapan menuju keberhasilan adalah prasyarat yang perlu dibentuk. Muhammad Ali menyebutkan kebenciannya terhadap saatnya berlatih jelang terhelatan tinju yang menjadi karirnya, tetapi pada akhirnya dia pula menyadari bahwa kerasnya persiapan yang dilakukan dalam berlatih adalah kunci keberhasilannya menjadi legenda di ring tinju dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun