Setidaknya dalam hidup ini, saya telah berganti tempat bekerja sekurangnya enam kali, banyak juga ya, tapi pasti masih banyak teman yang deretan jejak pengalaman kerjanya membentang, iya kan ya.
Beruntungnya, berbagai bentuk organisasi perusahaan pernah dijajaki mulai dari swasta menengah, besar hingga BUMN dibidang keuangan juga pernah dilakoni hingga kini berlabuh disebuah organisasi kecil dengan populasi pekerja tak lebih 25 orang saja.
Disetiap organisasi dengan ukurannya masing-masing, memiliki karakteristik yang spesifik. Relasi antar individu dalam struktur kerja dan budaya organisasi terasa berbeda antara satu organisasi dari yang lain.
Pada organisasi BUMN yang luar biasa besar, terbetang lapis birokrasi yang bertingkat, mulai dari area wilayah tugas, hingga departemen kerjanya.
Sementara pada perusahaan swasta besar, maka pencapaian kinerja serta prestasi kerja adalah indikator utama penentu keberhasilan untuk mengurai jenjang karir.
Ditempat lain, ketika masuk di perusahaan swasta menengah, maka model perilaku organisasi lebih terbuka, keterhubungan antara anggota tim terjalin meski dalam batas formalitas.
Kini, disebuah organisasi kecil tempat saya berhimpun. Jumlah individu yang bernaung tidaklah banyak. Bahkan bisa berkesempatan untuk bertemu semua pihak didalam organisasi, sesuatu yang mungkin jarang terjadi di organisasi menengah dan besar.
Kecil bervisi Besar
Semua organisasi pasti memiliki visinya, dan upaya pencapaian tujuan tersebut akan sangat bergantung dari interaksi para pekerja didalamnya.
Lalu bagaimana membentuk sinergi diberbagai jenis perusahaan yang sudah disebutkan diatas itu tadi?. Tentu banyak macam langkah yang diperbuat.
Pada organisasi besar, gelontoran bonus dan peningkatan jenjang karir adalah stimulus. Efeknya, perilaku kerja sangat individualis karena semua berorientasi serupa yakni menjadi lebih baik dari pihak lainnya.