Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Money

Memandang Utuh Peluang Bisnis

18 Oktober 2017   08:18 Diperbarui: 18 Oktober 2017   08:43 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ini kesempatan yang tidak mungkin datang lagi lho! Pernah ketemu statement seperti ini kan, apalagi kalau sering ketemu para pemasar bisnis alias middleman.

Peluang bisnis mulai dari level MLM sampai berbagai bisnis dengan janji imbal hasil fantastis pasti pernah hadir dikehidupan kita kan? Bagaimana kita membedakan sebuah peluang dibandingkan resiko yang mungkin dihadapinya?.

Pada beberapa kisah inspirasi bisnis, kita pernah mendapatkan ilustrasi sukses tanpa perlu berpikir panjang seperti Bob Sadino.

Intuisi bisnis bisa saja dikembangkan sebagai sebuah kemampuan membaca peluang melalui common sense, tetapi sikap kehati-hatian (prudent) adalah upaya mereduksi potensi kegagalan diawal periode start up.

Peluang selalu bersanding dengan ancaman (resiko). Sebagai calon pebisnis, cara pandang atas peluang bisa ditempatkan melalui dua pendekatan:

(1) Melihat peluang sebagai aspek primer dan menyandingkan resiko menjadi faktor pelengkap dalam evaluasi bisnis itu sendiri.

(2) Tinjauan resiko diutamakan sebagai upaya persiapan mitigasi, kemudian melihat potensi peluang atas effort mitigasi tersebut.

Kedua model ini nyaris tipikal, tetapi menempatkan pengambil keputusan untuk dapat memilih opsi yang dipandang terbaik.

Faktor penentu keputusan adalah Anda mengenali kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki atas pilihan tersedia.

Apakah Anda tipe investor jangka pendek atau model pemilik usaha dengan termin pengembalian investasi jangka panjang?.

Lalu apakah support backup resources dalam bentuk modal dan sumberdaya lain terbilang cukup dalam mengambil pilihan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun