Mohon tunggu...
Yudha Setya Nugraha
Yudha Setya Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Freelance Content Writer. Automotive, Movies and games Enthusiastic. Still developing, still learning. Jomblo dan bahagia. I always gave my best in every article.

Selanjutnya

Tutup

Film

"Bird Box" (2018), Membuat Frustasi Sekaligus Empati

20 Oktober 2020   12:39 Diperbarui: 20 Oktober 2020   12:58 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Bird Box" Sumber Gambar: www.nytimes.com

Film ini didistribusikan oleh Netflix. Sumber gambar:www.netflix.com
Film ini didistribusikan oleh Netflix. Sumber gambar:www.netflix.com

Jika Melihat Maka Kamu akan Mati 

Film ini bertumpu pada penggambaran pengalaman indrawi pengelihatan yang tersegel dan tidak bisa digunakan, menyebabkan antagonis atau villain dari film ini menjadi sesuatu yang tidak jelas dan bias. 

Hal ini yang menyebabkan film ini dapat membangun atmosfir yang sangat mencekam karena kita penonton dan para tokoh yang ada didalamnya tidak tahu apa yang mereka hadapi.

Penggambaran wabah yang menjadi musuh dari film Bird Box. Sumber Gambar : www.netflix.com
Penggambaran wabah yang menjadi musuh dari film Bird Box. Sumber Gambar : www.netflix.com

Pengalaman indrawi yang dihadirkan di film ini sangat mempengaruhi penonton dalam menikmati filmnya. Saya sendiri saat pertama menontonnya merasa sangat frustasi dan desperate karena alur dan atmosfir mendukung hal itu. 

Membayangkan kalau salah satu indra kita tersegel dan tidak bisa dipakai adalah salah satu alasan mengapa film ini bisa menghadirkan atmosfir yang kuat bagi penonton.

Kita tentunya tidak ingin membayangkan kalau adegan ini benar-benar terjadi kan. Sumber Gambar: www.thesun.co.uk
Kita tentunya tidak ingin membayangkan kalau adegan ini benar-benar terjadi kan. Sumber Gambar: www.thesun.co.uk

Konflik dari luar dan dalam batin sekaligus 

Dalam hal ini saya akan lebih spesifik merujuk pada karakter utama yakni Malorie Hayers (Sandra Bullock) sebagai protagonist utama. Diawal film kita langsung disuguhkan dengan dialog yang bisa dibilang cukup membentuk karakter seorang Malorie yang keras dan juga care disaat yang bersamaan. 

Diawal kita tidak tahu kenapa Malorie bisa mendapatkan sifat tersebut namun semuanya menjadi jelas seiring dengan jalannya film, karena film ini mengusung komposisi 50% flashback dan 50% real time event yang mana kita bisa tahu kenapa Malorie mendapatkan sifat tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun