Mohon tunggu...
Yudha Setya Nugraha
Yudha Setya Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Freelance Content Writer. Automotive, Movies and games Enthusiastic. Still developing, still learning. Jomblo dan bahagia. I always gave my best in every article.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Paranoid", Sebuah Surat Terbuka untuk Mengembalikan Privasi

24 September 2020   10:04 Diperbarui: 27 September 2020   02:30 1559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Paranoid" Sebuah catatan pendek untuk mengkritik Internet dan Sosial Media. Sumber: Channel Youtube Ferry Irwandi /Tangkapan layar

Privasi seseorang sekarang semakin tipis, karena semua buah dari perkembangan teknologi seperti internet dan media sosial membuat kita semua harus memberikan data pribadi kita. 

Hal ini menyebabkan kita seakan telanjang di hadapan orang-orang, seperti dagangan pasar yang dipajang untuk dijual. Informasi privasi yang tadinya menjadi miliki kita saja kini orang-orang dapat dengan mudah tahu.

Tangkapan Layar Adegan|Sumber: Channel Youtube Ferry Irwandi
Tangkapan Layar Adegan|Sumber: Channel Youtube Ferry Irwandi

"Sekarang liat Story lo! Kenapa? Kaget ya lihat iklan kacamata?"

Dialog ini muncul sesudah Fathia Izzati sengaja merusak kacamata baru milik Ferry Irwandi, lalu menyuruhnya membuka media sosialnya. Hal pertama yang dilihat Ferry adalah iklan kacamata.

Sadar tidak sadar karena tidak adanya lagi privasi di hidup kita, bahkan orang lain sekarang menjadi lebih tahu siapa kita daripada kita mengetahui siapa kita sendiri. Apa yang bahkan belum kita cari namun orang lain sudah terlebih dahulu tahu.

Tangkapan layar adegan|Sumber: Channel Youtube Ferry Irwandi
Tangkapan layar adegan|Sumber: Channel Youtube Ferry Irwandi

Mengingatkan tentang pentingnya privasi

Tahun 2020 di mana semua orang sudah kecanduan menggunakan media sosial dan internet di dalam kehidupan mereka. Tangan kita tidak bisa terlepas dari ponsel pintar kita dan kehidupan kita hanya berkutat di dalamnya, bahkan privasi pribadi kita berikan untuk bisa menggunakan media sosial.

Film ini mengingatkan kita untuk dapat mengungkapkan struktur kehidupan manusia nyata yang sudah tertumpuk oleh kemajuan teknologi. Menyingkap realitas sosial semu yang hadir karena kekuatan sosial, mengajak kita untuk berhati-hati terhadap sesuatu yang nampak tidak berbahaya namun menerkam dari dalam.

Mengkritik kehidupan sosial yang sekarang tidak lagi sosial berkat adanya media sosial dan mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga privasi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun