Mohon tunggu...
Yudha Ferriansyah
Yudha Ferriansyah Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Menyajikan informasi tentang topik kesehatan yang meliputi gaya hidup sehat, nutrisi dan diet, olahraga, manajemen stres, pengobatan dan penyakit tertentu, serta topik kesehatan mental. Saya akan menyajikan informasi yang terpercaya dan berbasis fakta, dengan mengacu pada sumber-sumber yang dapat dipercaya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hubungan Tindakan Operasi/Bedah dengan Riwayat Meminum Alkohol atau Pecandu Alkohol, Berikut Penjelasannya

27 Februari 2023   12:02 Diperbarui: 27 Februari 2023   12:12 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Alkohol adalah zat yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan organ internal, kerusakan sel-sel otak, dan menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat. Selain itu, alkohol juga dapat berdampak pada proses anestesi saat seseorang menjalani operasi.

Proses anestesi merupakan proses yang mematikan rasa sakit sementara pada seseorang selama operasi atau prosedur medis lainnya. Anestesi biasanya diberikan dalam bentuk obat-obatan yang dapat mengurangi kesadaran seseorang atau membuatnya tertidur selama prosedur tersebut. Namun, konsumsi alkohol sebelum prosedur anestesi dapat membahayakan kesehatan seseorang.

Ketika seseorang mengonsumsi alkohol, zat tersebut dapat berinteraksi dengan obat anestesi yang diberikan pada pasien selama prosedur. Interaksi antara alkohol dan obat anestesi dapat menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan, seperti penurunan tekanan darah, depresi pernapasan, atau gagal jantung. Selain itu, konsumsi alkohol juga dapat mengganggu proses pemulihan pasca operasi.

Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang pecandu alkohol sebelum operasi:

  • Berbicara dengan dokter: Pecandu alkohol harus berbicara dengan dokter mereka tentang riwayat penggunaan alkohol mereka dan ketergantungan yang mungkin telah terjadi. Dokter akan memeriksa kesehatan fisik dan mental pasien serta memperhatikan kondisi kecanduan alkohol yang dapat mempengaruhi proses operasi dan anestesi.

  • Berhenti minum alkohol: Penting bagi pecandu alkohol untuk berhenti minum alkohol beberapa minggu sebelum operasi untuk menghindari masalah dengan anestesi dan mengurangi risiko komplikasi pasca operasi. Pecandu alkohol harus mematuhi aturan tidak minum yang diberikan oleh dokter mereka dan tidak boleh mengonsumsi alkohol dalam waktu yang ditentukan.

  • Menjaga nutrisi: Pecandu alkohol sering memiliki masalah nutrisi dan kekurangan vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya yang penting untuk pemulihan pasca operasi. Sebelum operasi, penting untuk menjaga asupan makanan yang sehat dan seimbang serta mengambil suplemen jika diperlukan untuk memastikan kesehatan fisik yang optimal selama pemulihan pasca operasi.

  • Menjaga kesehatan mental: Ketergantungan alkohol dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang dan menyebabkan masalah seperti kecemasan dan depresi. Penting bagi pecandu alkohol untuk menjaga kesehatan mental mereka sebelum operasi dengan berbicara dengan ahli terapi atau konselor jika diperlukan.

  • Mematuhi aturan medis: Pecandu alkohol harus mematuhi semua aturan medis dan anjuran dari dokter dan tim perawatan kesehatan untuk meminimalkan risiko komplikasi selama operasi dan pemulihan pasca operasi.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari konsumsi alkohol sebelum menjalani prosedur anestesi atau operasi. Pasien harus memberi tahu dokter atau perawat jika mereka telah mengonsumsi alkohol dalam jangka waktu 24 jam sebelum prosedur anestesi atau operasi. Dokter atau perawat dapat menentukan apakah pasien harus menunda prosedur anestesi atau operasi hingga alkohol benar-benar keluar dari tubuh mereka.

Selain itu, konsumsi alkohol juga dapat mempengaruhi efektivitas obat-obatan yang digunakan untuk mengobati rasa sakit pasca operasi. Jadi, pasien yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar mungkin membutuhkan dosis yang lebih tinggi dari obat-obatan untuk meredakan rasa sakit setelah operasi.

Dalam kesimpulannya, konsumsi alkohol dapat membahayakan kesehatan seseorang saat menjalani prosedur anestesi atau operasi. Konsumsi alkohol dapat mempengaruhi interaksi antara obat anestesi dan dapat memperlambat proses pemulihan pasca operasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari konsumsi alkohol sebelum menjalani prosedur anestesi atau operasi.

Referensi:

1. American Society of Anesthesiologists. (2019). Before Anesthesia: Avoid Eating and Drinking. https://www.asahq.org/whensecondscount/pain-management/before-surgery/avoid-eating-drinking/
Andrade, C. (2017). Alcohol and anesthesia interactions. Journal of Clinical Psychiatry, 78(9), e1130-e1131. https://doi.org/10.4088/jcp.17f11645
2. Bledsoe, B. E., & Carroll, A. E. (2016). Effects of alcohol on the central nervous system. UpToDate. https://www.uptodate.com/contents/effects-of-alcohol-on-the-central-nervous-system
National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism. (2021). Alcohol's Effects on the Body. https://www.niaaa.nih.gov/alcohols-effects-body
3. Rajasekaran, R. B., & Farrugia, L. J. (2020). Alcohol withdrawal syndrome. UpToDate. https://www.uptodate.com/contents/alcohol-withdrawal-syndrome
4. Weinberg, G. (2021). Alcoholism and anesthetic complications. UpToDate. https://www.uptodate.com/contents/alcoholism-and-anesthetic-complications

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun