Mohon tunggu...
Yudha wahyupratama
Yudha wahyupratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

ILMU-SOSBUD-AGAMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sisi Positif dan Negatif Sosial Media Era Digital

15 Juli 2021   18:25 Diperbarui: 19 Juli 2023   12:34 1528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Halo, perkenalkan nama saya Yudha Wahyu Pratama mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan. Di artikel kali ini saya akan membahas dampak positif dan negatif perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berdasarkan pada film dokudrama ( dokumenter drama ) yaitu The Social Dilemma. Film yang rilis pertama kali pada tanggal 26 Januari 2020 ini sangat menarik perhatian banyak orang, terutama Generasi Z dan Generasi Milenial. Film yang di produseri oleh Larissa Rhodes dan Jeff Orlowski sebagai sutradanya sangat menarik oleh ditonton, karena permasalahan yang complicated dalam film tersebut sangat bisa dirasakan oleh masyarakat pada era modern ini.

Poin utama yang menarik dalam film ini menurut saya adalah, film ini berisi pandangan dari para mantan pegawai dan eksekutif perusahaan raksasa teknologi dan media sosial. Contohnya seperti Facebook, YouTube, Google, Instagram, Pinterest, dan Twitter. Problematika yang ada dalam film ini sangat relevan bagi masyarakat di era digital ini. Film dokumenter ini memberi gambaran kepada kita pengguna internet betapa "menyeramkan" internet mengendalikan kita.

Tidak bisa dipungkiri setiap kali melihat atau searching mengenai suatu hal di sebuah platform kemudian akan muncul konten yang berkaitan dengan sesuatu yang telah kita tonton, hal itu merupakan algoritma. Dimana kita disuguhkan terus menerus konten yang sering kita tonton, hal itu menjadikan manusia pada era ini akan melupakan kehidupan nyata-nya dan terpaku menatap layar smartphone.

Film ini juga menceritakan tentang bagaimana aktifitas kita direkam, diawasi, dan diukur oleh sistem yang telah dirancang sedemikian rupa saat menggunakan internet. Aktifitas yang dimaksud disini adalah saat kita sedang melihat konten, konten yang paling sering disukai, komentar yang dibagikan, dan lainnya.

Saya sendiripun cukup kaget setelah menonton film ini, pasalnya beberapa hal baru saya ketahui setelah menonton film ini salah satunya adalah bagaimana internet mengkontrol manusia. Sebagai generasi Z dan sekarang menjadi seorang mahasiswa tentu internet menjadi kebutuhan utama saya. Apalagi di masa pandemi seperti ini pembelajaran jarak jauh mesti diterapkan, setiap hari saya harus bertemu layar smartphone dan menggunakan internet. Saya sangat merasakan bagaimana internet mengkontrol saya mulai dari membukan laman Instagram kemudian disuguhkan konten yang sesuai dengan algoritma kegiatan saya bersosial media, kemudian menghabiskan waktu berjam jam hanya untuk membuka satu aplikasi.

Setelah menonton film ini saya menyadari bahwa pengguna internet adalah "produk". Namun di di film ini juga pada akhirnya memberikan solusi dan langkah kecil apa yang bisa kita lakukan agar tidak menjadi "produk" dari internetl. Ditutup dengan berbagai pernyataan dan pandangan optimis dari setiap narasumber.

Setiap pendiri sebuah platform digital memulai sebuah ide dengan kreativitas dan niat yang positif untuk perkembangan peradaban manusia. Namun, sistem yang dikembangkan ternyata telah berkembang dengan cara yang "mengerikan" yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu demi meraih keuntungan. Meski harus mengorbankan kebenaran dan kode etik lainnya.

The Social Dilemma bukan merupakan film kampanye anti media sosial, melainkan instrumen penggebrak untuk memberikan kesadaran skala besar dalam menggunakan sosial media, untuk menjadi pengguna yang cerdas. Film dokumenter seperti inilah yang seharusnya bisa menjadi materi penyuluhan di kalangan remaja. The Social Dilemma merupakan time capsule yang bernilai kebenaran, mengantisipasi kemungkinan terburuk di masa depan ketika kebenaran tidak memiliki definisi yang benar lagi.

Kemudian di film ini juga menceritakan dampak positif maupun dampak negatif penggunaan internet bagi semua kalangan. Internet memang bisa menjadi salah satu cara meng-efesiensi waktu pada era digital ini jika dibarengi dengan pengguna yang cerdas dan bijaksana. Namun, besar kemungkinan internet juga menjadi tempat seseorang menggunakannya hanya untuk hal-hal yang negatif. Dampak positif dan dampak negatif ada dalam setiap hal, bagaimana seseorang menggunakannya adalah menjadi faktor utama dampak apa yang akan didapatkan oleh pengguna. Saya sendiripun merasakan bagaimana dampak positif maupun dampak negatif perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhi kehidupan saya dan sekitar saya.

Menjadi kurang produktif, adalah dampak negatif perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pertama yang memengaruhi saya. Kegiatan scroll media sosial hingga lupa waktu sering dialami oleh para remaja di era digital ini yang mengakibatkan tingkat produktifitas menurun. Tidak bisa dipungkiri bermain media sosial bagi kalangan remaja bukan suatu hal yang langka lagi, era ini hampir semua kalangan menggunakan media sosial untuk berkegiatan.

Penyebaran berita hoax yang begitu cepat, dampak negatif kedua ini saya rasa dirasakan oleh semua orang. Dimasa pandemi seperti ini banyak berita hoax bertebaran dimana-mana yang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun