Mohon tunggu...
Sri Wahyuni Masudah
Sri Wahyuni Masudah Mohon Tunggu... Guru - An English Teacher

Menjadi guru bukan berarti tau segalanya dan selalu benar. Guru juga manusia pembelajar yang harus selalu upgrade dan mengikuti perkembangan jaman. Long life education!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Episode 1: Sepenggal Kisah Putih Abu-abu

28 Mei 2020   14:00 Diperbarui: 29 Mei 2020   21:23 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


#Terbangun dari mimpi#
Dia yang aku tunggu akhirny datang juga. Senang bercampur salah tingkah saat dia menghampiriku. Masih dengan seragam putih abu-nya, sama seperti aku yang belum ganti baju karena memang belum pulang ke rumah.

"Sudah lama nunggunya?" Dia langsung duduk di sebelahku.
Degg....hati ini semakin gk karuan.

"Nggak kok, baru 2 menitan." Aku pura-pura mencari sesuatu dari dalam tas agar tidak kelihatan kalau sedang gugup.

Kemudian kami berjalan entah mau kemana. Tiba-tiba dia memegang jari tangan kananku. Ya Tuhan....entah seperti apa gejolak yang ada dalam dadaku....badanku langsung panas dingin.

Aku terbangun....rupanya mimpi masa laluku datang lagi. Sulit untukku memejamkan mata lagi. Seketika aku kembali ke masa putih abu-abu.

Aku tidak ingat pastinya tanggal bulan dan tahun berapa kejadiannya, yang aku ingat saat itu hari terakhir penataran P4 bagi siswa baru SMA ada waktu break cukup lama yang sengaja diberikan agar siswa2 baru mempersiapkan penampilan sendiri atau kelompok untuk acara spontanitas unjuk bakat dan kemampuan mereka sebelum acara penutupan dimulai. Aku sebagai kakak kelas yang ditujuk sebagai panitia pendamping siswa baru bersama panitia yang lain berkeliling mengecek persiapan mereka. Samar2 aku mendengar suara petikan senar gitar yang mengiringi suara merdu yang menyanyikan sebuah lagu yang lagi hits pada jaman itu...harmoni itu bagai magnet menarik langkahku mencari dimana harmoni itu berasal.

Aku berhenti di depan kelas yang di dalamnya ada seorang siswa baru yang tengah asyik bermain gitar sembari melantunkan sebuah lagu. Tepuk tanganku spontan menyita perhatian siswa baru itu sampai menghentikan aksinya. Dia menoleh ke arahku dan melempar senyum manisnya. Aku membalas senyumnya dan menanyakan apakah lagu itu yang nanti akan dia bawakan di acara spontanitas. Dia mengangguk tersipu...ah....rupanya siswa baru ini agak pemalu.

"Bisa nggak mengiringi saya nyanyiin lagu ~Biar semua hilang~ punya Nicky Astria?" Aku mencoba menciptakan keakraban supaya dia gk canggung.
"Lagunya yang gimana ya Kak?, maaf sy agak lupa." Masih dg gaya pemalunya dia merespon.
Aku mencoba menyanyikan bait pertama, dia langsung tanggap dan langsung mengiringi.

"Ok...aku ingat kak. Kakak mau nyanyi lagu itu.?
Aku mengangguk senang karena pastinya dia bisa mengiringi aku menyanyikan lagu favoritku saat itu.
Di situlah awal mula aku kenal dia...

#bersambung ya....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun