Mohon tunggu...
dr. Ayu Deni Pramita
dr. Ayu Deni Pramita Mohon Tunggu... Dokter - Suka menulis tentang kesehatan, investasi dan budaya

Seorang dokter sederhana berasal dari Bali yang ingin berbagi ilmu dan pengalaman melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hati-hati Ngeprank Orang Tidur, Kenali Dampak Kesehatan Mentalnya!

11 Oktober 2020   13:42 Diperbarui: 11 Oktober 2020   16:40 6532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tidur | Photo by Gregory Pappas on Unsplash

Ngeprank orang tidur tidak hanya dalam bentuk mengagetkan atau membangunkan secara paksa namun bisa juga bentuknya dengan mencoret-coret wajah orang yang sedang tertidur pulas.

Berbagai media sosial membagikan momen nge-prank orang tertidur pulas yang menurut mereka itu sangat menghibur. Kenyataannya, sangat berdampak kesehatan mental. Apalagi jika dilakukan pada anak-anak, malah akan lebih membahayakan dan cenderung berpengaruh ke perilakunya.

Adapun beberapa dampak kesehatan jika kualitas tidur terganggu:

1. Pengendalian emosi
Saat orang tidur terganggu, bagian otak yang bernama amygdale mengalami peningkatan aktifitas hingga 60% dan berpengaruh ke pengendalian emosi.

2. Depresi
Tidur terganggu berpengaruh pada mood hingga membuat stress. Jika berlanjut lebih lama maka akan menyebabkan depresi.

3. Gangguan kecemasan
Selain terjadi pada orang dewasa, gangguan kecemasan juga terjadi pada anak-anak. Rasa cemas sering menghantui jika selalu tidurnya terganggu. Walaupun terkadang orang tua ingin memberikan kejutan ulang tahun di tengah malam, tentu membuat anak kaget, menangis dan membuat marah.

4. Attention Deficit Hyperactitvity Disorder (ADHD)
Adalah gangguan mental yang menyebabkan seseorang sulit memusatkan perhatian dan memiliki perilaku hiperaktif. Gangguan tidur pada anak memberikan kontribusi terjadinya ADHD. Gejalanya gelisah saat tidur, sering terbangun saat malam hari, ngantuk saat siang hari, tidak bisa fokus, dan hiperaktif.

5. Sulit megendalikan perilaku
Kurang tidur dapat menyebabkan kesulitan dalam mengendalikan emosi dan perilaku karena mood berubah.

6. Kesulitaan mengingat
Kurang tidur menyebabkan penumpukan limbah otak seperti protein beta ameloid yang berpotensi daya ingat menurun dan penyakit neuron seperti alzhaimer.

Jika ingin membuat acara menghibur dan membuat penonton tertawa, prank bukanlah solusinya. Kenyataannya, itu membahayakan baik fisik dan kesehatan mental korban apalagi saat tertidur pulas.

Jika mengalami gejala gangguan tidur dan ketidaknyamanan saat beraktivitas segera konsultasi ke psikolog atau dokter spesialis jiwa (psikiater) jika merasa gejalanya berat seperti depresi, gangguan daya ingat dan perilaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun