Mohon tunggu...
dr. Ayu Deni Pramita
dr. Ayu Deni Pramita Mohon Tunggu... Dokter - Suka menulis tentang kesehatan, investasi dan budaya

Seorang dokter sederhana berasal dari Bali yang ingin berbagi ilmu dan pengalaman melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahasa Daerah Bikin Salah Paham? Kenali Fenomena "Culture Shock"

3 Oktober 2020   22:58 Diperbarui: 5 Oktober 2020   11:03 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi) sumber: media.com

Sebelum merantau ke luar daerah/negara, sebaiknya pelajarilah budaya, tradisi dan sedikit bahasa percakapan yang sering digunakan. Untuk mempelajarinya, bisa melalui internet, buku, atau dari teman/keluarga yang berasal dari daerah tersebut. 

Mengenali budayanya dulu sebelum merantau, tentu akan mengurangi rasa cemas, khawatir, dan menambah rasa percaya diri Ketika berinteraksi dengan orang lokal disana.

2.Pemikiran terbuka dan tidak mudah tersinggung

Tidak mudah langsung beradaptasi dengan lingkungan baru apalagi dengan bahasa yang tidak familiar. 

Apalagi jika kita menggunakan bahasa daerah kita sendiri, lingkungan sekitar menanggapi dengan guyonan atau sinis. Sabar, jangan mudah tersinggung. Komunikasikan dengan baik. Setidaknya belajar berbaur dengan teman-teman baru.

3. Belajar bergaul dengan penduduk lokal

Ini sangat membantu kelancaran bahasa daerah mereka dan memudahkan mengenali aturan atau budaya mereka. Dengan begitu, orang-orang asli di sana pasti akan menyambut baik kedatanganmu.

4. Melibatkan diri dalam kegiatan lokal

Untuk menjalin hubungan baik dengan orang lokal bisa dilakukan dengan ikut serta kegiatan yang diadakan sebagai rasa keinginan untuk menghargai budaya daerah tersebut. Misalnya kerja bakti, pertandingan, pesta rakyat desa atau kegiatan lainnya.

Bagaimanapun juga kita harus saling menghargai dan tidak menghina budaya daerah setiap orang demi menjaga keutuhan NKRI. Jangan mudah tersenggol emosi oleh karena ketidaktahuan maksud dan tujuan tradisi daerah luar. 

Apalagi banyak media sosial yang merupakan media paling instan untuk memprovokasi, mengadu sehingga saling menjelekkan atau menghina budaya antar daerah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun