Situs pembuat Curriculum Vitae (CV), standout-cv.com, baru-baru ini merilis temuan menarik mengenai proses rekrutmen pekerjaan. Sekitar 75 persen calon pekerja yang melamar ke perusahaan, dipandang gagal dalam memaksimalkan informasi diri melalui CV sehingga tidak diterima bekerja.
Ironisnya, beberapa hari lalu jagat maya dibuat gaduh. Seorang HRD mengunggah foto CV pelamar kerja di akun X miliknya dengan caption yang cukup nyelekit:
"Ini orang pada gak niat kerja kali ya?"
Unggahan tersebut memantik beragam reaksi. Banyak yang getir, banyak pula yang menyayangkan. Tapi satu hal yang mengemuka dan patut direnungkan bersama adalah:
Kenapa kita tidak pernah diajarkan Cara Membuat CVÂ yang benar sejak sekolah?
Padahal CV (Curriculum Vitae) adalah tiket awal kita menjejak dunia kerja. Ia bukan sekadar lembaran data diri, tapi cermin kesiapan dan kesungguhan kita melamar pekerjaan.
CV Itu Seperti Etalase Diri
CV atau Curriculum Vitae memang bisa diibaratkan sebagai etalase diri karena fungsinya untuk mempromosikan diri kepada calon pemberi kerja. CV berisi informasi penting tentang riwayat hidup, pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan, yang berfungsi untuk menarik perhatian perekrut dan menyoroti kelebihan seorang pelamar.
Saya sering mengibaratkan CV itu seperti etalase sebuah toko. Kalau berantakan, tidak rapi, tidak menarik, apalagi tidak mencerminkan apa yang dijual---siapa juga yang mau mampir?