Mohon tunggu...
Yuda Muhamad Hardiansyah
Yuda Muhamad Hardiansyah Mohon Tunggu... Buruh - Penulis ugal-ugalan

Dreamer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Kereta Api

27 September 2017   00:26 Diperbarui: 27 September 2017   00:42 3116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal mula perkerataapian indonesia ditandai dengan pengambil alihan dari kekuasaan jepang, Pada tanggal 28 september 1945 diiringi dengan pembacaan dan pernyataan sikap oleh sejumlah karyawan perusahaan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) dan Ismangil (tokoh AMKA). Pada hari itu kekuasaan perkeretaapiaan sudah berada di tangan bangsa Indonesia sehingga jepang sudah tidak memiliki hak untuk mencampuri urusan perkeretaapian di Indonesia.

Dilandasi pengambil alihan kekuasaan, Hari Kereta Api ditetapkan pada tanggal 28 september 1945 serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI). Semasa Orde lama nama DKARI berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Lalu, pada tanggal 15 september 1971 berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Kemudian pada tanggal 2 januari 1991 PJKA kembali berubah nama menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka)

Pada tanggal 1 juni 1999, Perumka mulai menunjukan keterbukaannya dan berubah menjadi PT Kereta Api (Persero). (PT KA). Pada bulan Mei 2010 nama PT KA berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero) (PT KAI) hingga sekarang. Perkeretaapian di Indonesia sama halnya seperti perubahan namanya mengalami perubahan dari sisi infrastrukrur, fasilitas dan layanan agar dapat menjadi lebih baik lagi.

Peningkatan dari pelayanan kereta api merupakan kemauan berbagai pihak, hal ini dikarenakan kereta api adalah transportasi masal yang mampu mengangkut banyak penumpang secara bersamaan melebihi pesawat terbang dan juga harganya yang cukup terjangkau, walaupun dalam rentan waktu, kereta api lebih lama dari pada pesawat.

Hal-hal yang harus diperbaiki diantaranya peningkatan kuantitas kereta api memang sepatutnya dilakukan karena minat masyarakat yang terus meningkat tidak terbantahkan, terutama pada musim mudik lebaran tiba, menjadikan peningkatan kapasitas sudah seharusnya dapat ditambah. 

Segi efisiensi waktu juga dalam rangka meningkatkan perekonomian harus ditingkatkan, dalam kereta api kelas ekonomi jarak tempuh yang jauh menghasilkan waktu yang lama. Dengan percepatan kereta api diharapkan waktu mampu dikurangi dari biasanya, pada kelas ekonomi yang biasanya diisi dengan masyarakat kalangan menengah dan menengah kebawah.

Sehingga sudah seharusnya dalam mendukung perekonomian masyarakat kecil transportasi masal ini mampu memangkas waktu dari pada sebelumnya. Singgah pada setiap stasiun yang ada menjadi penyebab waktu dari kelas ekonomi dibanding dengan eksekutif yang langsung sampai tujuan jauh berbeda. Kecepatan kereta api dianggap mampu menjadi solusi dari pada memotong waktu yang ada.

Minat transportasi kereta api di Indonesia tidak hanya oleh masyarakat Indonesia sendiri, tak jarang ada turis yang menggunakan transportasi ini, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan maka hadirnya hotspot wireless difelity (wifi) akses gratis wajib hadir pada perkeretaapian di indonesia saat ini.

Wifi akses yang ada mampu menjadi patokan peningkatan kualitas layanan dari kereta api di Indonesia. Internet yang merupakan makanan sehari-hari setiap kalangan di harapkan mampu dihadirkan dalam setiap kelas pada transportasi kereta api sehingga menambah kenyamanan pada setiap penumpangnya.

Internet di implikasikan sebagai penjawab setiap pertanyaan yang ada, sehingga apabila ada turis yang menggunakan trasnportasi ini dan kesulitan dengan bahasa mampu mengakses internet dengan mudah atau bahkan mengetahui rute perjalanan dan mengakses mengenai tempat yang akan di tujunya nanti.

Untuk menghadirkan hotspot wifi pada stasiun dapat dengan mudah dilakukan namun apabila pada gerbong kereta api memang cukup sulit apabila mengingat setiap gerbong yang ada selalu berubah tergantung dari pada penggunaannya selain itu juga akses sinyal apabila memasuki kawasan pedusunan sulit untuk dijangkau masih menjadi kendala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun