Mohon tunggu...
KKN UMP 072 Buniayu
KKN UMP 072 Buniayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Orang yang ceria dan suka menolong

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa KKN UMP Mengadakan Sosialisasi GEMASTING (Gerakan Masyarakat Sadar Stunting) Guna Menurunkan Angka Stunting di Desa Buniayu

26 Agustus 2022   11:01 Diperbarui: 26 Agustus 2022   11:05 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GEMASTING

(Gerakan Masyarakat Sadar Stunting)

Stunting adalah keadaan tubuh yang pendek hingga melampaui defisit 2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan populasi yang menjadi refrensi internasional. Tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak lain seumurnya merupakan definisi stunting yang ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai dengan umur anak (WHO, 2006). 

Stunting dapat diartikan sebagai kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak. Kejadian stunting pada anak merupakan suatu proses komulaif menurut beberapa penelitian, yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan sepanjang siklus kehidupan. Proses terjadinya stunting pada anak dan peluang peningkatan stunting terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keadaan stunting pada anak. Faktor penyebab stunting ini dapat disebabkan oleh faktor langsung maupun tidak langsung. Penyebab langsung dari kejadian stunting adalah asupan gizi dan adanya penyakit infeksi sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah pola asuh, pelayanan kesehatan, ketersediaan pangan, faktor budaya, ekonomi dan masih banyak lagi faktor lainnya (UNICEF, 2008)

Pada tanggal 8 Agustus 2022, tepatnya di pendopo balai desa Buniayu, telah di laksanakan kegiatan GEMASTING, kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya sosialisasi kepada masyarakat desa Buniayu khususnya ibu-ibu hamil dan juga ibu-ibu yang memiliki baduta, kegiatan ini menghadirkan 2 pembicara dari puskesmas Tambak 2 yang pertama yaitu ibu Eko selaku bidan di puskesmas Tambak, yang kedua yaitu bapak Arif selaku ahli gizi di puskesmas Tambak, acara ini berlangsung dari jam 8 pagi sampai dengan jam 12 siang, yaitu dengan materi bahaya kehamilan dan juga MPASI, acara di mulai dengan materi tanda bahaya kehamilan, dilanjutkan dengan MPASI, tak hanya itu dari mahasiswa KKN juga menyampaikan cara membuat MPASI sesuai dengan umur bayi. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi selain Makanan Pendamping ASI, ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan, peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI jadi dalam hal ini makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan sapihan diberikan ketika bayi tidak lagi mengkonsumsi ASI.

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan proses pergantian dari asupan ASI menuju ke makanan semi padat. Hal ini dilakukan karena bayi membutuhkan lebih banyak gizi. Bayi juga ingin berkembang dari refleks menghisap menjadi menelan makanan yang berbentuk cairan semi padat dengan memindahkan makanan dari lidah bagian depan ke belakang.

Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. ASI hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi sebanyak 60% pada bayi usia 6-12 bulan. Sisanya harus dipenuhi dengan makanan lain yang cukup jumlahnya dan baik gizinya. Oleh sebab itu pada usia enam bulan keatas bayi membutuhkan tambahan gizi lain yang berasal dari MP-ASI. Acara ini di hadiri 15 orang baik ibu hamil maupun ibu baduta.

Setelah acara selesai juga di adakan door prize bagi para peserta yang aktif bertanya pada saat sesi tanya jawab.

Untuk menindaklanjuti kami melakukan wawancara ke beberapa peserta yang mengikuti sosialisasi GEMASTING diantaranya yaitu ibu Fenty merupakan ibu hamil berusia 35 tahun, beliau menjabarkan bahwa " Dengan adanya program sosialisasi stunting sebenarnya bagus karena untuk membentuk anak yg baik di masa depan, harus selalu ada kegiatan seperti itu biar semakin menambah wawasan dan harus ada orang sebagai contoh untuk bergerak membuka mata tentang stunting".

Selanjutnya yaitu Ibu Purwati 35 tahun yang merupakan peserta ibu baduta, beliau menjabarkan bahwa "setelah ikut GEMASTING jadi semakin tau dan penambahan pengalaman"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun