Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kepekaan Dayu Bulan Mengomentari Kenyataan

26 Januari 2022   12:09 Diperbarui: 27 Januari 2022   19:15 6519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya Dayu Bulan | Dokumentasi Pribadi 

Karya-karya Dayu Bulan memang masih menyisakan pertanyaan cukup esensial berkaitan dengan kehidupan pribadinya. Seperti diungkapkan oleh Jean Couteau dalam memberikan sambutan untuk mengenang mendiang Dayu Bulan, 

"Dayu Bulan bak komet di angkasa seni rupa. Begitu kita terpaku melihatnya muncul tiba-tiba, dia sudah menghilang tertelan lapis udara. Tetapi sesaat yang indah itu dia telah berbicara untuk jutaan wanita, tentang kesepian kaumnya".

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Lukisan-lukisan Dayu Bulan semakin membuat saya untuk merenung,  bahwa perasaannya melebihi aspek-aspek estetis yang telah dihadirkan secara  kasat mata. 

Saya dapat melihat dengan jelas bagaimana rasa dan perasaannya menjadi satu elemen yang tak terpisahkan dalam kronika  sebagai dirinya serta lingkungan di sekitarnya. [Yudha Bantono, Geriya Gede Keniten Sanur 26/1/2022]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun