Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ida Bagus Ngurah Wijaya, Petualangan dan Jalan Pulang pada Diri Sendiri

25 Desember 2019   11:50 Diperbarui: 19 April 2022   12:34 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ida Bagus Ngurah Wijaya (dok. Pribadi)

Lelaki itu sudah bukan anak muda lagi. Telah enam puluh delapan tahun usianya. Rambutnya sudah hampir berwarna perak semua. Badan tegap yang proporsional dengan otot-otot yang kencang, terlihat berhasil menarik keriput kulit untuk ukuran orang sebayanya. Di atas motor gede (moge) ia bagai anak muda umur tiga puluhan. 

Dan lelaki yang saya tidak yakin penuh menyebut dirinya tua ini, telah memutuskan pensiun dalam urusan bisnisnya. Sebelumnya, sehari-hari disamping ia mengelola bisnis hotel, hidupnya ia curahkan pada diri, keluarga dan kemajuan pariwisata di tanah kelahirannya.

Baginya memperhatikan dan mengerti kebutuhan sehat adalah dialog penting antara ia dan tubuhnya. Jalan kaki, makanan sehat, renang, bersepeda bukan lagi keharusan, tapi permintaan atas nama menjaga kebugaran yang bertahan hingga sekarang.

Melihat penampilan dan keceriannya, seakan tidak ada keresahan yang ia munculkan dari raut wajahnya. Keresahan kesepian dan sakit-sakitan, bahkan diam tidak memiliki kesibukan di hari tua.

Ternyata, apa yang ia lakukan selama ini telah ia persiapkan. Menurutnya, tubuh, jiwa dan pikiran tidak boleh diam semua harus berjalan sesuai ukuran atau takaran dalam keseimbangan. Tidak lebih atau tidak kurang.

Ida Bagus Ngurah Wijaya dalam petualangan keliling Asia (dok pribadi)
Ida Bagus Ngurah Wijaya dalam petualangan keliling Asia (dok pribadi)
Apakah yang bisa ditauladani dari laki-laki penyuka kelana ini? Mengikuti petualagannya baru-baru ini selama empat bulan, yakni mengelilingi Asia dengan sepeda motor gede berdua bersama sahabatnya menunjukkan kalkulasi antara kekuatan tubuh dan mentalnya betul-betul prima.

Keberhasilan yang mengguncangkan jagad dunia petualangan dengan kendaraan roda dua ini justru menunjukkan semuanya bukan serba mengalir. Kesemuanya penuh perhitungan.  

Dan setelah melakukan perjalanan mengelilingin Asia yang di awali dari Bali menuju Kathmandu (Nepal), negara-negara kecil pecahan Rusia seperti Kyrgystan, Uzbekistan, Kazakhstan, Tajikistan, Gurun Gobi, Mongolia, Pakistan, India dan Tionkok.

Kini ia mulai mengingat kembali peristiwa di mana bukan saja keindahan alam dan tradisi budaya serta kehidupan masyarakat yang ia temui, namun juga saat-saat sulit harus meminta bantuan atau ditolong orang. Dialah Ida Bagus Ngurah Wijaya, pemilik Hotel Segara Village Sanur dan mantan ketua Bali Tourism Board.

Dari manakah Gus Ngurah Wijaya sapaan akrabnya memperoleh keberanian berkelana itu? Keberanian itu tidak datang dengan sendirinya, lebih-lebih memiliki fasilitas yang mendukungnya. Keberanian itu adalah buah dari keprihatinan hidupnya dahulu.

Ketika masa Sekolah Dasar ia habiskan di SD Cikini Jakarta dan menginjak SMP tahun 1965 ia mulai dipisahkan dengan kedua orang tuanya yang tinggal di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun