Mohon tunggu...
Yuanita Pratomo
Yuanita Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - Mommy

Give a mom a break and she will conquer the world!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hikayat Ilalang

19 November 2021   08:15 Diperbarui: 19 November 2021   08:47 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hikayat Ilalang, sumber foto : dreamstime.com

Brak !
Ada yang melemparkan sesuatu
Menciumku

Brak!  Brak!  Brak!
Semakin ku meninggi
Semakin sering  dan banyak yang melempar segala sesuatu kearahku
Dan menciumku

Semakin kumeninggi
Semakin ku melindungi segala yang terlempar kearahku

Tak nampak dari jauh
Tak ada yang mau tahu
Tak juga ada yang peduli

Tapi disuatu masa
Sepasang bilah tajam merajamku
Aku rebah ke tanah

Batang dan daunku tak lagi bisa menutupinya
Tebaran bau dan dengungan lalat kini tampak nyata diantara tumpukan segala macam sampah yang pernah dilemparkan dengan semena-mena

Ke arahku.

Banyak yang memalingkan muka
Pura-pura tak melihat realita
Atau karena sudah terbiasa

Yang peduli pun di bully
Dicap reseh, digunjingkan sana sini

Yang punya otoritas, kelu terpaku dalam gemas

Aku sungguh ingin bertanya
Untuk apa kalian membuat tempat sampah
Kalau kalian semua lebih suka melemparkannya begitu saja

Ke arahku?

Tapi aku hanyalah ilalang.

Apalah dayaku mempertanyakan semuanya
Bukankah akal budi dikaruniakan pada kalian semua
Bukan pada ilalang sepertiku atau pada lalat-lalat yang bertebaran diantara tumpukan sampah yang kalian lempar dengan sengaja?

Brak!

*Ilalang tak lagi bicara. Percuma!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun