Mohon tunggu...
Yuanita Pratomo
Yuanita Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - Mommy

Give a mom a break and she will conquer the world!

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita Hantu Kantor yang Kalah Horor

31 Oktober 2021   18:28 Diperbarui: 31 Oktober 2021   18:30 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dreamtime.com

Ngobrolin cerita hantu yang horor nan mistis, jadi ingat jaman masih sekolah dulu. Kalau ada acara berkemah sebagai bagian dari kegiatan pramuka, setiap ada acara api unggun atau didalam tenda sebelum tidur pasti ada sesi cerita horor.

Kadang kalau ceritanya sangat seram, saking takutnya sampai tidak berani keluar tenda dan terkadang harus nahan kebelet pipis sampai pagi karena takut ke toilet, atau pergi ke toilet berombongan sambil bergandengan tangan.

Saya sendiri pernah mengalami kejadian-kejadian mistis dengan tanpa sadar saking tidak peka-nya. Baru "ngeh" pas dikasih tahu orang.

Waktu bekerja dulu, saya pernah di tempatkan di kantor cabang yang masih baru dan belum dibuka secara resmi. Bangunan dan fasilitasnya sudah siap tapi kegiatan operasional belum dibuka sepenuhnya karena masih proses transisi dan terkait hal itu ini.

Karena saya bagian garda depan, jadi saya bertugas membuka "hutan". Saya pun membawa "kapak" dan pergi ngantor sendiri hanya ditemani pak security dan mas OB. Setiap pagi atau sore team saya datang menemani untuk briefing dan report. Ya, semacam itulah.

Karena hanya sendirian saja, saya sering bekerja di lantai satu bertiga dengan pak security dan mas OB, meskipun sebenarnya ruangan saya ada di lantai dua. Waktu itu alasannya bukan karena takut, tapi supaya praktis saja kalau perlu bantuan untuk fotocopy, nge-fax atau scan.

Saya bukannya sok pemberani, tapi gimana mau takut sedangkan semuanya masih serba baru, berkilau, bersih dan terang benderang. Lagipula hal paling horor bagi saya waktu itu adalah mikirin target setiap bulannya, jadi pemikiran saya masih belum sampai levelnya ke alam mistis.

Suatu kali, saya harus mengerjakan report akhir bulan dan perlu konsentrasi tinggi, saya pun memutuskan mengerjakannya di ruang meeting di lantai tiga, sembari mencari inspirasi. Siapa tahu kalau berada di tempat ketinggian, saya jadi lebih mudah mendapat ide-ide brilian.

Di lantai tiga waktu itu hanya ada ruang meeting dan pantry. Ruang meetingnya tertutup dan kedap suara. Sebenarnya pas saya di ruang meeting itu, saya bisa saja buka pintunya, orang gak ada siapa-siapa. Tapi siang itu panasnya luar biasa, jadi saya tutup pintunya supaya ruangan semakin dingin sejuk. Kepala yang sudah panas tidak perlu semakin meleleh.

Tiba-tiba waktu lagi konsentrasi memelototi angka-angka, ada burung berputar-putar di dalam ruangan, diatas kepala saya. Burungnya warna hitam legam. Hanya berputar putar saja, tanpa suara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun