Mohon tunggu...
Yuanita Pratomo
Yuanita Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - Mommy

Give a mom a break and she will conquer the world!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ketika Lansia Mengalami Patah Tulang, Jangan Abaikan 3 Hal Ini!

27 Oktober 2021   16:30 Diperbarui: 27 Oktober 2021   19:37 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patah Tulang pada Lansia | Ilustrasi gambar dari sains.kompas.com

Biaya yang dikeluarkan ternyata bukan hanya biaya dokter, rumah sakit dan obat-obatan saja, tapi ada banyak biaya lain-lain.

Untuk biaya dokter dan tindakan, memang tidak semahal biaya operasi, hanya sepersekiannya, bahkan. Apalagi dokter ketiga  yang menangani sangat baik, beliau tidak merujuk ibu saya ke klinik pribadinya yang mahal, tapi ke RS tempat beliau praktek yang cukup aman dan relatif terjangkau biayanya.

Pada kasus ibu saya, yang memiliki riwayat sakit punggung dan susah payah kalau bangun dari tempat tidur, ketika harus ditambahi dengan patah tulang dan akhirnya diberi gips, jelas meningkatkan kesulitan dan kesakitannya berlipat ganda.

Untuk mengurangi derita beliau, maka dibutuhkan ranjang medis, yang bisa naik turun dan ditekuk. Tentu saja ranjang ini cukup memakan biaya, tapi sangat diperlukan.

Itu salah satu contoh biaya tambahan tak terduga.

Biaya tak terduga lainnya adalah vitamin tulang khusus yang per butirnya 250 ribu rupiah dan harus rutin diminum setiap minggu selama sekitar lima bulanan.  Ini diluar obat-obatan ya.

Kemudian ada biaya pampers, karena mobilitas masih sangat terbatas. Dalam sehari bisa 3- 4 pampers yang dibutuhkan, di hari lain bisa lebih dari itu. Karena organ pencernaan lansia memang cenderung sering bermasalah.

Itu tiga hal yang harus di persiapkan apabila terjadi kejadian patah tulang pada lansia.

Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, karena berdasarkan pengalaman pribadi, mungkin tidak bisa di generalisasi. Tapi setidaknya bisa memberi gambaran bagi yang sedang mengalami atau sekedar untuk antisipasi.

Ibu saya dilepas gipsnya setelah satu bulan. Saat ini sudah menginjak bulan ketiga semenjak kejadian, dan kondisi beliaupun sudah berangsur baik, meskipun tidak bisa pulih seratus persen seperti sedia kala.

Lengan kanan yang patah sudah bisa digerakkan lagi dan sudah bisa melakukan aktivitas ringan. Ibu saya juga sudah jauh lebih mandiri, bisa berjalan lagi dan wira wiri ke kamar mandi sendiri. Tapi tentu saja, dalam beberapa hal masih tetap harus dibantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun