Senja mulai datang. Lebih awal dari biasanya. Guguran daun warna warni menutupi hijaunya rumput, menimbulkan suara kemerisik renyah saat terinjak.
Aku akan meninggalkan ini semua. Taman yang menyimpan begitu banyak nostalgia. Cinta yang belum selesai ceritanya. Kisah hidup yang harus ditunda.
Aku menatapnya lagi. Kali ini ia menatapku juga.
Masihkah ada cinta disana setelah sekian purnama ? Setelah keputusan menghentikan semuanya yang harusnya hanya sementara, Â supaya ada ruang untuk memikirkan kembali semuanya. Harusnya, hari ini kami akan melanjutkan cerita.
Bukan kami.
Aku.
Aku yang ingin melanjutkan cerita.
Tapi hari ini aku malah berpamitan.
"Maafkan, aku tak bisa menemanimu!" Katanya akhirnya. Meraih tanganku dan menggenggamnya.
Aku hanya mengangguk dalam diam. Merasakan genggamannya untuk terakhir kalinya. Kupikir akan pecah tangisku, ternyata tidak. Sesuatu seolah pergi menghilang.
Apakah sesuatu itu cinta atau beban? Â
Atau kerelaan?
Itu pula yang kurasakan delapan minggu kemudian, ketika melepas Ayahku pulang ke Sorga.
Rela. Ikhlas.