Saya menuliskan ini nyaris tengah malam menjelang deadline, demi menepati janji saya pada putri saya yang dengan semangat sudah menggambar ilustrasi yang luar biasa untuk tulisan saya ini, dan demi komitmen saya untuk menyuarakan potensi ibu rumah tangga yang seringkali lupa untuk diperhitungkan.
Greta Thunberg berulah lagi.
Kali ini tidak lagi marah-marah seperti dua tahun yang lalu, tapi menyindir terang-terangan para pemimpin dunia yang dianggap hanya retorika saja dalam menyikapi krisis perubahan iklim, tanpa tindakan nyata.
Sindiran itu diutarakannya dalam pidatonya berjudul "Blah..Blah...Blah" di Milan, Italia, tiga minggu yang lalu.
Greta pun menyinggung tentang net-zero emission yang dicanangkan akan tercapai pada tahun 2050 hanyalah slogan belaka. Â
Pedasnya Greta, sepedas cabe rawit merah di halaman belakang rumah saya.
Para pemimpin dunia itu mungkin tidak bisa secara merta menjawab tantangan Greta, tapi ijinkan saya menjawabnya  sebagai ibu rumah tangga.
Pertama, mulai dari membatasi menggunakan kendaraan bermotor.
Saya tidak punya sepeda motor. Dirumah kami hanya ada dua alat transportasi. Sepeda untuk jarak dekat, mobil untuk jarak jauh.
Jadi kalau hanya sekedar ke warung yang jaraknya gak sampai sekilo, ya pakai sepeda saja sudah cukup.
Atau kalau ke sekolah yang ada didalam kompleks, putri saya saya biasakan bersepeda, saya antar pun dengan bersepeda.