Mohon tunggu...
Yuanita Pratomo
Yuanita Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - Mommy

Give a mom a break and she will conquer the world!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Risau Ketika Usia Menggerus Keberanian

22 Oktober 2021   16:32 Diperbarui: 22 Oktober 2021   16:43 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dreamstime.com

Apakah ada  juga yang merasakan seperti yang saya rasakan dan alami ?  

Kalau iya, kabar baiknya anda tidak sendiri, at least ada saya. Kabar baik lainnya, itu normal-normal saja dan ada alasan ilmiahnya.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa saat kita beranjak tua, tubuh akan lebih sedikit menghasilkan hormon adrenalin atau hormon yang membuat kita berani untuk melawan ketakutan. Akibatnya kita pun tidak se-pemberani waktu muda dulu. Lebih jiper, kata anak muda.

Sebenarnya penelitian yang dilakukan oleh Kevin Gournay, peneliti di Institute of Psychiatry, King College London itu secara spesifik ditujukan untuk penderita fobia ketinggian.

Tapi hasil penelitiannya bisa diaplikasikan secara general, tidak hanya untuk penderita fobia ketinggian.

Eh, tapi ngomong-ngomong soal fobia ketinggian, semakin menua saya, semakin gemetaran kaki saya kalau berada di ketinggian.

Saya pernah mengantar putri saya dua kali naik salah satu menara sebuah gereja di eropa yang terkenal tinggi menjulang. Satu kali, saat dia belum setahun dan kedua kali, saat dia berusia 6 tahun.

Waktu putri saya belum setahun usia-nya, saya dengan gagah berani menaiki tangga yang curam dan sempit sambil menggendong si cantik, lalu ketika sampai diatas  dengan tanpa was-was mengagumi pemandangan di bawah sambil -tentu saja- berpose di depan kamera yang dibawa suami.

Ketika kedua kalinya kami kembali lagi ketempat itu, saya merasakan sensasi yang berbeda. Putri saya sudah berusia enam tahun saat itu dan saya pun sudah bertambah tua lima tahun lebih.

Saya mendadak merasa tangganya semakin curam, dan ketika berada di atas, saya tidak  lagi menikmatinya seperti dulu. Hembusan angin yang dulu saya rasakan begitu indah, kali ini terasa menakutkan. Takut jatuh. Padahal ya gak mungkin jatuh  juga.

Menua memang tak bisa di tunda, dinikmati saja semua proses dan efek sampingnya. Bukankah menua adalah juga bagian dari karuniaNya ? Lihat saja ucapan selamat ulang tahun, pasti khan gandengannya dengan semoga panjang umur. Jadi, menua itu bagian dari doa yang dipanjatkan dan dikabulkan.

Selamat menyambut akhir pekan yang penuh sukacita, berapapun banyaknya jumlah uban yang menghiasi kepala :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun