Mohon tunggu...
Yuanita Pratomo
Yuanita Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - Mommy

Give a mom a break and she will conquer the world!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Serupa tapi Tak Sama: Mengobati Jerawat dan Patah Hati

19 Oktober 2021   06:54 Diperbarui: 20 Oktober 2021   09:01 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Jerawat Dan Patah Hati" - Illustration by Si Cantik

Eh, jerawat bukannya menghilang malah berkembang biak gak karuan.

Ditengah-tengah putus asa saya, ada yang menghibur dengan mengatakan kalau jerawat akan mereda dengan sendirinya, seiring dengan berlalunya masa puber.

Demi mendengar itu, saya sampai bermimpi punya mesin waktu. Saya pengin segera melompati masa puber saya, dan tiba pada masa-masa wajah saya kembali seperti semula. Mulus tanpa jerawat.

Untungnya tidak ada mesin waktu. Kalau tidak saya tidak akan punya kenangan masa remaja, hanya gara-gara ingin lepas dari jerawat. Karena  kenyataannya sungguh berbeda dari yang diharapkan.

Masa puber lewat, jerawat tetap erat melekat.  

Dugaan saya sebelumnya kalau masalah jerawat yang saya alami disebabkan oleh masalah hormonal dan higienitas semata, tenyata keliru sama sekali. Masalah utamanya justru terletak pada tipe dan jenis kulit kombinasi saya yang menjadi habitat favorit jerawat.

Mau tidak mau, suka tidak suka, saya pun harus menghadapi kenyataan kalau saya akan berhadapan dengan masalah jerawat dalam jangka waktu yang jauh lebih lama daripada kebanyakan teman-teman sebaya. Bisa jadi malah selama sisa hidup saya.

Tidak ada pilihan lain, saya harus disiplin dengan segala cara mengendalikannya demi wajah mulus mempesona. Mempesona menurut saya lho ya, belum tentu menurut yang lainnya :)

Waktu sudah bekerja dan punya penghasilan sendiri, sayapun berobat ke dokter kulit dan menjadi pelanggan sebuah klinik kecantikan. Menguras isi dompet yang masih tak seberapa isinya untuk obat-obatan, perawatan dan suntikan.

Hasilnya memang sempat cemerlang, sayapun kembali senang berlama-lama menatap bayangan diri di depan cermin. Percaya diri merekah kembali.

Tapi, begitu telat sedikit untuk kontrol ke klinik atau ke dokter kulit, jerawat bertaburan lagi. Stress pun kembali menghantui. Akibatnya, dompet saya pun dipaksa untuk selalu siaga satu setiap bulan-nya.
 
Perubahan ekstrim datang ketika saya hamil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun