Mohon tunggu...
Yuanggi Nur123
Yuanggi Nur123 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

The Ordinary Girl

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

KKM 46 Mengikuti Pelatihan Seni Olahraga Panahan Tradisional Jemparingan

29 Januari 2023   11:24 Diperbarui: 29 Januari 2023   11:25 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan Jemparingan di Desa Saptorenggo. dokpri

Pada hari Sabtu - Minggu, (24- 25 Desember 2022) kelompok KKM 46 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang telah mengikuti Pelatihan Seni Olahraga Panahan Tradisional Jemparingan di bawah naungan lembaga Laskar Panji Suryanegara (Laku Sedherekan Jemparingan Panah Jiwa Sejati Hurip Mulya Maneges Ajining Rasa ) dengan pemateri R. Kushariyono Arief Wibowo, S.Fil atau lebih akrab disapa dengan nama panggung beliau yakni Bapak Wibbie Mahardhika. Ketika pelatihan beliau di dampingi oleh istri beliau yakni Ibu Nuril, serta murid setia beliau dari Bululawang.

Pada pelatihan ini, beliau tidak hanya memberikan materi mengenai sejarah jemparingan, melainkan juga menyinggung sedikit mengenai filosofi dari setiap tindak tanduk dalam seni jemparingan tersebut. Seni jemparingan ini dipelopori oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I dan tetap dilestarikan orisinalitasnya oleh keturunan Keraton Yogyakarta, termasuk Bapak Wibbie sendiri yang berguru kepada Gus Miek Kediri.

"Belajar memanah itu berpacu pada dawuh Rosul, makanya untuk mempelajari juga harus menggunakan adab yang baik. Jemparingan adalah sunnah Rosul yang diwariskan kepada para leluhur untuk dijadikan sarana noto adab noto manah lan jiwa. Jadi kunci utama belajar jemparingan yakni adab dan fokus diri", Ungkap Pak Wibbie.

Praktik Pelatihan Jemparingan. dokpri
Praktik Pelatihan Jemparingan. dokpri

Seni Jemparingan mengandung tiga unsur yakni pertama,  landasan spiritual yang ditunjukkan dalam kegiatan memanah yang dalam bahasa Jawa memiliki makna mengelola keadaan jiwa manusia. Jemparingan ini juga mampu membuat hati merasa rilex  dan tenang jika rutin dilakukan. Beberapa gerakan jemparingan mengandung gerakan mediatif yang secara medis terbukti mampu membantu menyembuhkan penyakit melalui penyeimbangan bioenergi.

Kedua, unsur budaya nusantara. Seperti yang telah dijelaskan oleh Pak Wibbie, bahwa jemparingan ini adalah warisan dari Sri Sultan Hamengkubuwono I, bagian dari Keraton Yogyakarta. Jemparingan merupakan bagian dari pembentukan karakter Ksatria Pinandhita yaitu Sawiji yang bermakna fokus, greget yang bermakna melakukan sesuatu dengan sepenuh hati, sengguh dimaknai sebagai kepercayaan diri yang didasari dengan kerendahan hati, hingga ora bersikap mingkuh yang bermakna pantang menyerah dan berdedikasi tinggi.

Ketiga, unsur agama. Hal ini seirama sebab memanah merupakan salah satu sunnah Rosul. Selain unsur- unsur yang terdapat pada seni jemparingan, ternyata ada juga doa afirmasi dari seni jemparingan ini yang berbunyi: 

"Lurus pikiranku, Leres Pangucapku, Laras Ragaku, Manunggal Jiwaku, Sumeleh Uripku, Napasku Roh Suci, Netraku Puja kelawan Puji, Panduluku Rasa Jati. Duh Gusti, Kanthi si Paduka, Dadosno obah mosiking manah lan lampah kawula, mligi wujud cipta rasa karsa ridha Paduka. Pangeran Panjenengan dadosi kulo niki lahir batin sarana manah sae kang suci, wening dayaku, wening rasaku, wening ngelmuku, wening lakuku."

Setelah itu barulah dilakukan praktik sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Pak Wibbie. Para peserta pelatihan sangat antusias mengikuti rangkaian dan arahan seni jemparingan ini. Peserta beranggapan bahwa hal ini sungguh amat sangat disayangkan apabila luntur dan terlupakan begitu saja, karenanya kita sebagai generasi milenial harus melek budaya dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestariannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun