Mohon tunggu...
Yuana Palupi
Yuana Palupi Mohon Tunggu... Mahasiswa - 00s

:)

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Tetap Ciptakan Font, Meskipun yang Dipakai Itu-itu Saja!

1 Agustus 2022   10:32 Diperbarui: 1 Agustus 2022   10:41 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Amador Loureiro on Unsplash

Dunia kreatif saat ini tak ada habisnya dalam produksi dan inovasi karya baru akibat dari pesatnya perkembangan internet.  Bahkan, sekarang sudah ada di tahap ekonomi kreatif yang artinya bidang ini sudah banyak menarik minat banyak orang dan menjadi sumber penghasilan bagi sebagian orang. 

Akibatnya, sekarang banyak bermunculan lapangan kerja baru yang mengurus kebutuhan di bidang ini. Dunia kreatif akrab sekali dengan visual yang dikemas sehingga banyak menarik banyak orang. Penggunaan media sosial pada saat ini, mampu menunjang pendistribusian karya karya kreatif.

Salah satunya dalam dunia design, yang hanya bukan gambar gambar semata saja, namun dituntut mampu berkomunikasi menyampaikan pesan lewat visual sebagai implementasi komunikasi non-verbal. 

Dalam pembuatan konten, pastilah menggunakan font dalam setiap tulisan untuk komponen pesannya. Kenal dengan Montserrat? atau Cooper Black? Pastinya font tersebut selalu menjadi top tier dalam rekomendasi font untuk konten sosial media.  

Montserrat termasuk dalam jenis font Sans Serif dan Cooper Black jenis huruf dengan serif bulat dengan ascender panjang yang dirancang pada tahun 1919. Namun pembaca tahu tidak pembuatan font ini sudah mampu bisa mendapat cuan?

Penulis kali ini berkunjung ke Studio Gulden, sebuah studio minimalis yang berada di daerah Gempol, Condongcatur, Depok, Sleman ini sudah mampu meraup untung dari membuat font. 

Studio Gulden ini diprakarsai oleh Umar Al Farouq yang merupakan mahasiswa semester akhir di Universitas Amikom Yogyakarta. Umar mampu melirik usaha pada bidang kreatif ini semenjak ia duduk di kursi SMK. 

Umar menyukai bidang ini karena ia mampu melirik masa depan pasti dalam bidang ini karena membuat font tidak bisa digantikan oleh robot. Tak hanya sendiri, Umar bekerja dengan temannya, Jodi El Ghazi. Berbeda dengan Umar, Jodi menekuni bidang ini karena mengimplentasikan  ilmu yang sudah di dapat di masa kuliah.

Dokumentasi Penulis
Dokumentasi Penulis

Dengan target market pekerja freelancer desainer serta agensi, Studio Gulden mampu meraih profit dua digit di bulan Februari 2022 ini. Keuntungan itu didapat dari font pack seharga $20 dan royalty sebesar Rp800.000 untuk setiap subscribenya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun