Mohon tunggu...
Yoyo Setiawan
Yoyo Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Melengkapi hidup dengan membaca dan menulis; membaca untuk menghayati betapa ruginya hidup tanpa ilmu, menulis untuk meninggalkan jejak bahwa kehidupan ini begitu berwarna.

Tenaga pendidik dunia difabel yang sunyi di pedalaman kabupaten Malang. Tempat bersahaja masih di tengah kemewahan wilayah lain. Tengok penulis kala sibuk dengan anak istimewa, selanjutnya kamu bisa menikmati pantai Ngliyep nan memesona! Temani penulis di IG: @yoyo_setiawan_79

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup Membujang

23 November 2021   23:35 Diperbarui: 23 November 2021   23:36 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi Yoyo Setiawan

Untuk adikku yang masih sendiri

Tiada maksud kakak menggurui

Atau, memberimu tanya yang menampar

             hati

Tiga dasawarsa kau tetap tanpa istri

Usah kau kenang selalu

kelammu

Kelam yang sama mengurung

pamanmu

Juga ada kelam dari sepupumu

Tidak, tidaklah sama takdirmu,

adikku.



Marilah dekatku, curahkan isi

hatimu

Tak baik mengukur baju dari badan,

badan orang

Tak baik, menyamakan diri dengan

kegagalan saudaramu

Tak layak menghukum diri, takdir

Tuhan sendiri-sendiri



Adikku, kulihat kau banyak termenung

Entah awal entah akhir bulan,

kau banyak melamun

Dulu, kakak sepertimu, hadirnya

pasangan merubah hidup

Kini, ijinkan kakak membantumu



Sudah kodratnya, Tuhan mencipta

segala berpasangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun