Mohon tunggu...
Travel Story Pilihan

Nirwana Bawah Laut Itu Bernama Parigi Moutong

8 November 2018   09:16 Diperbarui: 8 November 2018   13:54 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kedalaman kurang lebih lima meter aku harus melakukan 'safety stop'  tiga sampai lima menit lamanya. Tujuannya adalah meningkatkan keamanan dan menghindarkan penyakit dekompresi. Setelah kami semua naik ke permukaan dilanjutkan dengan surface interval selama kurang lebih satu jam lamanya. Perahu menuju ke perairan yang cukup dangkal dan berpasir putih. Kita dapat ber snorkeling dan bersantai di dalam perahu menikmati kudapan yang disediakan . Matahari terik memancarkan sinarnya.  Bergegas  perahu mengantarkan kami kembali ke resort untuk menikmati makan siang yang telah siap dihidangkan. Hari itu kami melakukan 2x penyelaman dan semuanya sangat indah.

Di sore itu sambil menunggu matahari terbenam ditemani hidangan sore berupa pisang goreng hangat serta kopi dan teh, kami berkumpul dan mengobrol santai dengan rekan rekan lain. Tak lama lagi hidangan malam selesai dimasak dan siap dihidangkan.

Pak Rully pemilik resort sekaligus instruktur dan pemandu kami selama menyelam turut serta menghabiskan malam itu. Beliau banyak menunjukkan hasil foto selama kami menyelam. Sungguh amat memukau dan aku selalu bersorak kegirangan karena aku ikut diabadikan didalam titik penyelaman terbaik yang sudah kami lewati dua hari itu. Tentu saja jam terbang beliau dan keahliannya mengabadikan momen dibawah laut sana memberikan hasil foto yang amat sempurna.

Pagi menyambutku dan itu adalah hari ke tiga aku berserta rombongan.  Bagi sebagian dari kami yang memiliki kegemaran memotret bawah laut tentunya peralatan memotret harus disiapkan dengan baik. Membersihkan O ring 'housing' kamera adalah hal paling penting agar air laut tidak masuk ke dalam kamera. Memastikannya tidak ada debu atau partikel memberikan gel khusus dan memastikan penunjang lainnya seperti video light dan strobe sudah terpasang dengan sempurna.

Aku sendiri adalah pemula dalam mengabadikan momen bawah laut.  Belajar dari teman lain yang sudah piawai dalam memotret adalah kebanggaan tersendiri. Mereka begitu antusias mengajarkanku tekhnik dasar. Tentu hasil foto akan menjadi lebih sempurna jika keahlian kita dalam menyelam juga baik. Bagaimana mengatur daya apung (buoyancy) dibawah sana tidak naik turun, ini tentu berhubungan dengan jam terbang dan seberapa seringnya kita menyelam. Daya apung yang sempurna menjadikan obyek yang akan kita bidik hasilnya akan baik dan tidak buram.  

Amppibabo Coral Garden, Point 38 dan Canyon adalah menjadi tujuan penyelaman kami di hari itu. Aku mendengar ini adalah spot terbaik.   Perahu membawa kami ke titik penyelaman pertama. Selama kurang lebih 30 menit jarak tempuh dari resort. Kamipun melakukan back-roll" ke dalam air dan aba - aba pun terdengar tanda kami boleh memulai kegiatan tersebut.  Di kedalaman 30 meter itu, arus cukup tenang dan jarak pandang juga baik. 

Tidak berapa lama kami disuguhkan pemandangan yang amat memukau .Taman Mawar Coral begitu luas mengingatkanku pada lapangan bola di depan rumah tempat anak anak biasa bermain. Sungguh memukau dan tidak kalah menakjubkan tentunya jajaran karang api yang melambai lambai didasar sana. Kami diingatkan untuk tidak terlalu menyentuh dasar laut karena karang api ini. Dipastikan jika tersentuh kulit akan terasa panas dan gatal. Lagi lagi Pak Rully mengabadikan aku tepat diatas salah satu coral garden yang ada. Takjubnya aku melihat hasil foto itu. Aku amat terpukau.

Dititik 38 airnya sangat jernih dan tidak terlalu dalam. Kita bisa lebih santai melakukan penyelaman dan beristirahat sejenak sebelum pada akhirnya melanjutkan menyelam ke dalam cekungan didalam laut.

Titik penyelaman terakhir ini atau yang dinamakan canyon sebenarnya adalah semacam palung laut. Di dalam palung laut itu kita dapat melayang melewati semacam tebing tebing laut, menyelinap keluar dan masuk dalam gua gua besar dan merayapi dinding dinding semacam dinding karang. Sepertinya kami tak ingin beranjak dari situ tetapi tabung udara yang menipis mengharuskan kami mengakhirinya.  Hari itu sulit untuk kuceritakan. Hanya satu kata, Puas!

sumber : Dokpri
sumber : Dokpri
Siang hari besok aku harus segera kembali pulang meninggalkan pulau kucing yang penuh kenangan. Keluargaku telah menunggu untuk merayakan libur akhir tahun dan libur tahun baru bersama. Teman temanku yang lain akan menghabiskan malam tahun barunya di pulau ini. Kukemasi dan kubereskan semua perlengkapan menyelamku. Sungguh pengalaman yang tak akan terlupakan termasuk berkenalan dengan penduduk sekitar dan saling bercerita juga menjadi pengalaman unik tersendiri.

Terima kasihku kepada teman teman dan tentunya seluruh team yang mendampingi penyelaman kami. Instruktur, Dive Master dan guide serta seluruh pekerja di resort yang begitu ramah menyambut kami dan menjamu kami dengan masakan mereka yang amat lezat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun