Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa?

3 Maret 2025   19:00 Diperbarui: 3 Maret 2025   19:00 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertanyaan (sumber gambar : vecteezy.com/accountanz) 

Saat kau jatuh cinta
Jangan biarkan kebisuan mendekam!
Suruhlah mata yang berkata!
Karna ia, isi hati yang terdalam

Akhirnya, sang gelatik menunjukkan sayap
Membalas lirihnya sapa
Menatapku yang sedang meratap
Lalu terpisah di ruang hampa

Kemudian jemari bertemu
Setelah sekian lama menunggu
Salahkah pertemuan ini bagimu?
Di saat jemarimu tlah diganggu

Mengapa takdir menyatukan yang berlalu?
Mengapa bukan masa lalu?
Teramat lambat?
Atau, mengapa begitu cepat?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun