Mohon tunggu...
Nina
Nina Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Satu Anak

Ibu satu anak yang senang berpetualang keliling kota dan menulis cerita di andrewandme.blogspot.com. Join our dates at IG @DateWithDudu / #DateWithDudu. Sherlockian. ELF. My heart draws a dream.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menengok Dapur dan Mengintip Kotak Obat di Rumah

21 Mei 2022   10:24 Diperbarui: 22 Mei 2022   14:15 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tanaman obat. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Di rumah saya, ada dua sumber obat-obatan. Yang pertama adalah kotak P3K yang berisi obat bebas seperti obat sakit kepala, obat flu, obat pereda nyeri sakit gigi, obat diare dan obat batuk. 

Kotak P3K disimpan di dalam rumah dengan suhu ruangan. Yang satunya lagi di dapur. Kenapa bisa di dapur? Karena keluarga saya sering juga menggunakan tanaman dan bumbu dapur untuk obat tradisional. 

Jahe atau jeruk nipis kecap untuk menghilangkan batuk. Minum air rebusan serai yang dipetik dari taman belakang untuk menghilangkan mual dan diare. 

Bawang putih dikonsumsi untuk mengurangi radang tenggorokan, dan anxiety kalau habis makan yang sekiranya dapat menyebabkan kolesterol atau asam urat. Karena konon mengkonsumsi bawang putih dapat menurunkan kadar kolesterol dan asam urat.

Lalu, daripada obat konsumsi, saya sekeluarga lebih sering menggunakan obat gosok macam minyak angin dan minyak kayu putih.

Bagaimana dengan vitamin? Mama saya paling cerewet soal mengkonsumsi sayur dan buah agar kita satu rumah mendapatkan asupan vitamin yang cukup. Namun tetap saja kita sedia vitamin dan suplemen di rumah, terutama sejak pandemi datang melanda. 

Yang biasanya kita stok adalah Vitamin C dan Vitamin D. Vitamin C karena merupakan sumber anti-oksidan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Biasanya diminum 1 kaplet sehari, dengan kadar 500mg, di pagi hari sebelum sarapan agar tidak lupa. 

Karena biasanya kalau sudah beraktivitas, yang namanya suplemen suka terlupakan. Lalu vitamin D karena saya mengkonsumsi kopi dalam jumlah banyak dan sepertinya membutuhkan vitamin D ekstra untuk penyerapan kalsium. 

Selain itu, pandemi juga membuat saya lebih banyak tinggal di rumah dan jarang bertemu dengan sinar matahari. 

Saya sakit perut setiap minum susu sapi dan jarang juga mengkonsumsi ikan seperti salmon. Vitamin D yang dikonsumsi sebesar 500IU dalam satu kaplet, yang kurang lebih sesuai dengan rekomendasi harian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun