Mohon tunggu...
Yoyo
Yoyo Mohon Tunggu... Buruh - Lorem ipsum dan lain-lain seperti seharusnya

Tour leader. Pengamat buku, kutu buku, penggila buku dan segala hal yang berbau buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sedikit tentang Hari Waisak

11 Mei 2017   10:45 Diperbarui: 11 Mei 2017   11:28 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Oh, begitu.  Kenapa kamu nggak pergi ke klenteng? Klenteng itu juga untuk Umat Budha, kan?”

“Iya betul.”

“Lalu apa bedanya klenteng dan vihara?” Dari nada suaranya, Fuad terdengar serius.

“Vihara adalah tempat peribadatan Umat Budha yang arsitekturnya bergaya India. Kalau masuk ke dalam vihara, kamu hanya akan menemukan patung Sang Budha. Kalaupun ada patung lain, itu biasanya patung dua muridnya yang mengapit di kiri dan kanannya.”

“Kalau klenteng?”

“Klenteng mempunyai arsitektur Tiongkok dan biasanya dicat warna-warni dengan dominasi warna merah yang mencolok. Klenteng tidak hanya menjadi tempat peribadatan tapi juga tempat orang-orang Cina menjaga dan memelihara budayanya.”

“Oh, begitu. Tapi tempat peribadatannya sama?”

“Beda sedikit.”

“Apa bedanya?”

“Di dalam klenteng, kamu akan menemukan beberapa patung. Ada patung Budha, Kong Hu Chu, Kwan Im, patung Lao Tse dari aliran Taois dan masih banyak lagi. Jadi Klenteng dibangun untuk Kaum Cina Perantauan supaya semua aliran agama Budha bisa beribadat di sana.”

“Oh, I see,” kata Fuad mengangguk-angguk lalu bertanya lagi, “ Kata ‘Sang Budha” itu sendiri artinya Tuhan, ya?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun