Mohon tunggu...
YOSUA YOGA SETYAWAN
YOSUA YOGA SETYAWAN Mohon Tunggu... OBSERVER

Saya adalah pemikir sederhana namun kreatif, selalu mencari cara unik dalam memahami dan merespons setiap fenomena kehidupan. ✨

Selanjutnya

Tutup

Financial

17.000 Rupiah Untuk 1 Dollar: Rupiah Terlemah Sepanjang Sejarah Indonesia

7 April 2025   22:45 Diperbarui: 7 April 2025   22:45 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dollar (Sumber: Istock)

Jakarta, 7 April 2025 --- Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami tekanan. Berdasarkan data terbaru, Rupiah tercatat bergerak di kisaran Rp17.059 hingga Rp17.217 per dolar AS. Bahkan, sempat tercatat menurun hingga menyentuh Rp16.858 per dolar AS.

Pelemahan ini menandakan tekanan berat yang dihadapi mata uang nasional di tengah dinamika ekonomi dan ketidakpastian pasar global. Faktor-faktor eksternal seperti penguatan Dolar AS akibat kenaikan suku bunga The Fed, ketegangan geopolitik, serta penurunan harga komoditas ekspor utama Indonesia turut memicu depresiasi Rupiah.

Di sisi lain, dari dalam negeri, defisit neraca perdagangan, perlambatan investasi asing, serta ketidakpastian kebijakan fiskal pasca pemilu turut memperburuk sentimen pasar terhadap Rupiah.

Pelemahan nilai tukar ini bukan hanya menjadi catatan di pasar finansial, tetapi juga berdampak nyata terhadap perekonomian nasional. Biaya impor barang pokok dan bahan baku industri meningkat, yang berpotensi mendorong inflasi lebih tinggi. Selain itu, nilai utang luar negeri dalam denominasi Dolar AS juga bertambah dalam hitungan Rupiah, membebani sektor swasta dan pemerintah.

Solusi Kebijakan Konkret

Melihat situasi ini, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis dan cepat untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Beberapa kebijakan konkret yang dapat segera diimplementasikan antara lain:

  1. Intervensi Terukur oleh Bank Indonesia
    Bank Indonesia perlu terus melakukan intervensi di pasar valas dengan tetap menjaga cadangan devisa. Intervensi ini harus disertai komunikasi yang jelas kepada pasar untuk menjaga ekspektasi pelaku pasar terhadap stabilitas Rupiah.
  2. Penguatan Kerjasama Bilateral dan Regional
    Pemerintah dapat mengaktifkan kembali fasilitas kerja sama mata uang lokal (local currency settlement) dengan negara mitra utama perdagangan seperti Tiongkok, Jepang, dan negara ASEAN untuk mengurangi ketergantungan pada Dolar AS.
  3. Mendorong Devisa Hasil Ekspor (DHE) Kembali ke Dalam Negeri
    Pemerintah harus memperketat regulasi tentang kewajiban repatriasi devisa hasil ekspor dan memberikan insentif pajak bagi eksportir yang menempatkan dananya di perbankan nasional.
  4. Pengendalian Inflasi Domestik
    Memastikan stabilitas harga pangan dan energi dalam negeri menjadi kunci untuk menjaga daya beli masyarakat. Pemerintah perlu mempercepat distribusi bahan pokok dan mengoptimalkan cadangan nasional.
  5. Reformasi Investasi dan Ease of Doing Business
    Membuka lebih luas peluang investasi asing langsung (FDI) dengan menyederhanakan perizinan usaha serta memperbaiki iklim investasi akan membantu memperkuat arus masuk modal ke Indonesia.
  6. Diversifikasi Ekspor dan Industrialisasi
    Untuk jangka menengah dan panjang, pemerintah perlu mendorong diversifikasi produk ekspor dan hilirisasi industri agar ketergantungan pada komoditas primer berkurang, sehingga perekonomian menjadi lebih resilien terhadap fluktuasi global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun