Surat dari Kartini untuk Masa Depan Â
Yoss Prabu
Di Jepara, senja jatuh lebih pelan dari biasanya
Kartini, gadis muda dengan mata serupa laut resah
Menulis pada malam yang tidak pernah sepenuhnya gelap
Cahayanya datang dari lentera, dan gelora
Yang tumbuh di dalam dada, sebuah rasa ingin tahu
Yang tak bisa dikurung di balik tembok pingitan
"Adikku di masa depan," tulisnya,
"Aku belum mengenal wajahmu, tapi aku tahu gelisahmu."
Kartini tidak mengangkat senjata
Tapi setiap huruf yang ia goreskan
Lebih tajam dari bilah keris
Dan lebih lantang dari genderang perang
Ia menantang dunia yang berkata,
"Perempuan, duduklah. Diamlah. Terimalah."
Namun ia menulis,
"Mengapa kami tidak boleh bermimpi?"